Lima Pasar Tumpah di Pantura Cirebon Rawan Macet

CIREBON - Sedikitnya lima pasar tumpah yang ada di wilayah hukum Polres Cirebon, masih menjadi perhatian pihak kepolisian karena dianggap menjadi daerah rawan macet para pemudik. Kelima pasar tersebut Pasar Tegal Gubung, Pasar Palimanan, Pasar Pasalaran, Pasar Gebang dan Pasar Losari.

Hal ini disampaikan Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema melalui Kabag Ops Kompol Agung Reza saat dikonfirmasi beberapa hari silam.

“Titik rawan utama untuk kemacetan kemungkinan masih terjadi di pintu tol Tegal Karang, sedangkan pasar tumpah juga masih menjadi kendala kita, namun untuk mengantisipasi itu semua kita sudah meminta bantuan kepada semua pihak termasuk pemerintahan Desa setempat untuk bisa mengatur pedagang agar tidak terlalu menggunakan bahu jalan untuk berjualan,” ungkap Agung.

Guna memberikan pelayanan kepada para pemudik, menurut Agung Reza, pihaknya sudah menyiapkan sedikitnya 13 pos pengamanan arus mudik dan balik, selain itu juga ada dua pos pelayanan dan 82 pos gatur yang di sebar di beberapa titik rawan yang ada di sepanjang jalur pantura.

“Selain menyiapkan pos-pos pengamanan, kita juga akan menerjunkan sedikitnya 2/3 dari kekuatan yang ada atau sekitar 953 dari anggota Polri dan BKO dari Brimob sebanyak 200 personil dan juga dari mabes polri yang akan diterjunkan sebanya 200 personil belum ditambah dari TNI dan beberapa instansi terkait, hampir 2000 personil akan mengamankan oprasi ketupat lodaya nanti,” tegasnya.

Sebanyak 200 personil dari mabes Polri jelas Agung Reza, akan membantu pengamanaan sepanjang jalur pantura Cirebon, selain itu juga mereka di lengkapi dengan senjata lengkap untuk menghindari kejahatan yang terjadi saat pelaksanaan oprasi ketupat lodaya nanti.

“Kita belum mendapat surat perintah dari Polda Jabar untuk memulai oprasi Ketupat lodaya, biasanya oprasi ketupat lodaya dimulai pada H-7 hingga H+7,” katanya.

Disinggung mengenai titik rawan kecelakaan, Agung reza mengatakan, rawan kecelakaan yang ada diwilayah hukum Polres Cirebon yaitu di Pantura wilayah timur, karena didaerah tersebut banyak trek lurus dan mimim penerangan, sehingga pemudik biasanya lalai dan tidak berhati-hati.

“Berdasarkan data tahun sebelumnya ada sekitar 9 kejadian Lakalantas dengan jumlah korban meninggal sebanyak 6 orang, luka berat 1 orang dan luka ringan sebanyak 6 orang dengan kerugaian mteri mencapat Rp 2.9 Juta,” ujarnya. (CNC)