Debit Bendungan peninggalan Belanda di Majalengka "Bendung Rentang" Mulai Turun
MAJALENGKA - Debit air Bendung Rentang di Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mulai menurun seiring dengan semakin berkurangnya curah hujan di wilayah hulu, kondisi tersebut berdampak pada pengairan sejumlah areal pesawahan di sebagian wilayah Jatitujuh, Indramayu dan Cirebon.
Menurut keterangan Koordinator Petugas Jaga Pintu Bendung Rentang, Irdam, Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Rentang kini hanya 22.21, air tersebut disalurkan melalui Saluran Induk Sindupraja sebesar 29,200 meter kubik per detik, serta untuk Saluran Induk Cipelang sebesar 19,069 meter kubik per detik, untuk wilayah hilir sebanyak 56,188 meter kubik per detik. Sisa air yang ada setiap Senin dan Kamis disalurkan untuk memenuhi kebutuhan air minum di wilayah Indramayu.
Debir air terbesar di salurkan untuk wilayah Indramayu dan Cirebon, sedangkan debit air untuk Kabupaten Majalengka hanya kecil saja sehubungan posisi sawah yang ada di wilayah Majalengka berada di atas permukaan air.
“Kondisi air sekarang terus menurun, kemarin ada hujan namun ternyata tidak berdampak banyak pada pasokan air di bendungan. Namun bersyukur hingga saat belum ada permintaan penambahan pasokan air dari kedua wilayah baik Indramayu maupun Crebon kepada petugas Bendung Rentang,” ungkap Irdam.
Sementara itu, akibat kondisi air dari Bendung Rentang terus menyusut, sejumlah petani yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka berupaya mengairi areal sawahnya dengan menyedot air dari sungai menggunakan pompa air berkapasitas besar, 10 inci hingga 16 inci. Para petani kemudian mengalirkanya lewat pipa berukuran besar hingga berkilo-kilo meter. Cara tersebut sebetulnya dilarang namun tetap dilakukan dengan alasan menghindari kerugian semakin besar.
“Kalau tidak mompa sawah mau dialiri air dari mana, karena saluran air sudah kering, kedua masa bendungan ada di Majalengka sementara kami warga Majalengka tidak bisa menikmati airnya, makanya walapun penyedotan dilating tetap kami lakukan daripada sawah kering,” ungkap Sahlan, petani di Jatitujuh.
Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, saat ini, suhu muka laut sudah dalam kondisi normal. Yakni normal – hangat dengan suhu 25 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius.
‘Belakangan ini curah hujan mulai berkurang, kalaupun hujan turun dengan intenstas ringan,’’ ungkap Ahmad Faa Izyn. (PRLM)
0 komentar:
Posting Komentar