Pelabuhan Cirebon Jadi Jalur Mudik
CIREBON - Kementerian Perhubungan tahun ini menyediakan dua kapal untuk mengangkut pemudik yang akan pulang ke kampung halaman mereka di Cirebon dan sekitarnya. Kapal tersebut akan mengangkut sedikitnya seribu pemudik bersepeda motor dari Pelabuhan Tanjung Priok sampai Pelabuhan Cirebon.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, kapal tersebut disediakan gratis bagi pemudik pada 23 dan 25 Juli mendatang. “Silakan yang ingin mudik ke Cirebon dan sekitarnya mendaftarkan diri gratis,” ujarnya saat mengunjungi sejumlah titik jalur mudik di Kota dan Kabupaten Cirebon, Rabu (16/7/2014).
Mangindaan menegaskan, pengadaan kapal gratis tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah pengendara sepeda motor di jalur utama pantura. Selain untuk mengurangi beban jalan, hal itu juga diharapkan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas yang selama ini hampir 70 persen dialami pengendara sepeda motor.
Menurut Mangindaan, saat ini kuota yang tersedia untuk kapal dari Jakarta ke Cirebon masih banyak. Pemudik yang mendaftarkan diri sejauh ini belum mencapai 30 persen. “Kalau untuk moda dan tujuan lain yang kami sediakan sudah penuh semua sejak sebulan lalu. Mungkin karena ini masih baru jadi belum banyak masyarakat yang mengetahuinya,” katanya.
Selain kapal dari Jakarta ke Cirebon, Kemenhub juga menyediakan kapal gratis ke Semarang, Tegal, dan Lampung. Selain itu moda lain seperti kereta api dan bus juga disediakan, namun kuotanya sudah terpenuhi. Terkait operasional kendaraan besar, Mangindaan menegaskan, alat berat dan truk proyek pembangunan jalan dan jembatan harus sudah dihentikan sejak H-10. Sementara sejak H-4 nanti seluruh truk lebih dari dua sumbu sudah tidak boleh beroperasi.
“Truk dua sumbu yang masih bisa beroperasi pada H-4 pun hanya dibatasi untuk truk pengangkut bahan makanan dan bahan bakar,” ucapnya.
Sementara itu terkait kelaikan kendaraan yang digunakan untuk mengangku pemudik, Kemenhub juga akan mengoperasikan tim mobile untuk pengujian di lapangan. Selain itu, tim kesehatan juga disebar di sejumlah titik untuk menguji para pengemudi agar tidak berkendara dalam kondisi yang tidak stabil.
Lebih jauh ia mengimbau warga yang hendak mudik untuk memanfaatkan program-program mudik gratis yang disiapkan rekanan mereka. Tujuannya mengurangi terjadinya kepadatan lalu lintas di jalur pantura saat arus mudik berlangsung nanti.
Menhub pun meminta penataan pasar tumpah sepanjang jalur pantura. Ia meminta adanya pengaturan agar para pedagang di pasar-pasar masuk dan tak berjualan di bahu jalan.
“Saat ada pasar tumpah, becak dan angkutan lain akan parkir di bahu jalan, sehingga memunculkan kemacetan,” ujarnya.
Disinggung kesiapan penerangan jalan umum (PJU), Menhub menjamin pemasangan PJU sudah dilakukan mengingat keberadaannya yang penting bagi pemudik. Salah satu yang sudah dipasang PJU yakni jalur khusus bagi sepeda motor di Karawang.
Ditambahkannya, tahun ini kenaikan pemudik tertinggi terjadi pada pesawat terbang yakni 11,6 persen dibanding tahun lalu, disusul kereta api 3,6 persen. Secara keseluruhan, rata-rata kenaikan 5 persen dibanding tahun lalu.
Selain meninjau kesiapan pelabuhan, Mangindaan juga sempat meninjau kesiapan angkutan mudik di Terminal Harjamukti, Stasiun Cirebon, dan menjadi inspektur upacara gelar pasukan kesiapan pengendalian angkutan Lebaran tahun 2014 tingkat Provinsi Jabar di Alun-alun Kejaksan, Kota Cirebon. Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubinkom) Kota Cirebon M. Taufan Bharata menjadi pemimpin upacara. Gelar pasukan sempat diramaikan aksi marching band taruna.
Sementara itu di hari yang sama, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi didampingi Kepala Dinas Perhubungan Abdul Mutholib menginspeksi sejumlah perusahaan bus penumpang di Kabupaten Cirebon untuk memastikan kelaikan armada mereka dalam mengangkut pemudik. “Kami ingin pasikan armada dan pengemudi yang mereka turunkan terjamin keamanannya untuk mengangkut pemudik, terutama warga Kabupaten Cirebon,” ujar Sunjaya.
Dari hasil inspeksi tersebut, kata Sunjaya, sejauh ini armada yang disediakan perusahan bus tersebut cukup memadai dan laik jalan. Begitu juga dengan para pengemudi yang akan diturunkan, semua sudah diperiksa kesehatan fisik dan mentalnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Organisasi Angkutan Darat Cirebon Karsono. Ia mengatakan, pihaknya sudah mengawal para pemilik perusahaan bus untuk menguji kelaikan armada mereka beberapa waktu lalu. “Sesuai standar Kementerian Perhubungan, semua sudah lolos uji. Surat-surat lengkap, mesin dan fasilitas pendukung seperti rem dan sebagainya dalam kodisi baik dan laik jalan,” katanya. (KC)
0 komentar:
Posting Komentar