Pasca Pilpres dan Pileg, Dinskes Kota CirebonSiapkan Petugas Tangani Gangguan Kejiwaan
CIREBON - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon telah menyiapkan beberapa tenaga medis yang terampil untuk membantu masyarakat dalam menghadapi ganguan jiwa. Hal itu sejalan dengan tingginya angka pasien yang berobat ke puskesmas 15-20 persen disinyalir alami ganguan jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto meminta kepada masyarakat Cirebon untuk tidak ragu untuk mengecek kejiwaannya di beberapa puskesmas di Kota Cirebon. Menurutnya, hingga saat ini, beberapa masyarakat masih belum sadar, bahwa gangguan jiwa dan mental kemungkinan terjadi bagi semua orang.
"Kami sudah sebar tenaga terampil dibeberapa puskesmas untuk mengatasi gangguan jiwa. Masyarakat tidak sadar, bahwa marah dan susah tidur merupakan gejala awal masyarakat alami gangguan jiwa berat," kata Edi, saat dihubungi melalui saluran telepon, Senin (14/7).
Dengan adanya pemeriksaan di setiap puskesamas, kata Edi, dapat membantu petugas puskesmas untuk melakukan deteksi dini penyakit mental dan gangguan jiwa.Dari penangan deteksi dini tersebut, pihaknya dapat mengetahui, apakah masyarakat tersebut terkena gangguan jiwa atau tidak.
"Dari pemeriksaan tersebut, indikator untuk terkena gangguan cukup besar. 25-30 persen orang yang telah melakukan pemeriksaan, secara positif alami gangguan jiwa ringan, penyebabnya tidak lain karena stress sehingga menyebabkan orang tersebut mudah marah dan kurang tidur," jelasnya.
Dia juga mengeluhkan, belum adanya rumah sakit daerah yang khusus untuk penangan orang jiwa. Padahal, dikatakan dia, sesuai dengan undang-undang Kesehatan Jiwa, seharusnya orang dengan masalah kesehatan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa. Hanya saja, karena tidak adanya rumah sakit jiwa di wilayah 3 Cirebon, makanya, sejak tahun 80-an pihaknya kerap mengirimkan penangan orang jiwa ke Rumah Sakit di Bandung dan Bogor.
"Idealnya sih harus ada di Cirebon, ini untuk menampung pasien jiwa se wilayah 3 Cirebon. Mungkin kedepannya kami akan usulkan hal itu kepada Provinsi," ujarnya.
Menurutnya keberadaan rumah sakit khusus kejiwaan sangatlah penting di wilayah Cirebon. Hal ini dikarenakan, saat ini kondisi kejiwaan sangat membantu dalam menangani orang stress di wilayah Cirebon.
Walau begitu, dia berharap seandainya rumah sakit orang jiwa tidak ada di Cirebon. Beberapa rumah sakit daerah yang ada dapat dimaksimalkan, karena untuk Sumber Daya Manusia (SDM) dokter jiwa yang ada sudah mencukupi.
"Soal dokter, saya pikir tenaga yang ada sudah siap, tinggal bagaimana kita pikirkan sarana dan prasaranya,” tandasnya. (CNC)
0 komentar:
Posting Komentar