Waspadai Pasar Tumpah di Kabupaten Cirebon!
CIREBON, TRIBUN - Pasar tumpah di sepanjang Jalur Pantura Kabupaten Cirebon patut menjadi perhatian para pemudik. Sebab, keberadaan pasar tumpah itu kerap menjadi penyebab terjadinya kemacetan.
Setidaknya ada tujuh pasar tumpah di Kabupaten Cirebon. Pasar itu antara lain Pasar Tegalgubug di kawasan Arjawinangun, Pasar Minggu di Palimanan, Pasar Pasalaran di Plered, Pasar Kue Weru, Pasar Mundu, Pasar Gebang, dan Pasar Losari di kawasan paling ujung timur Kabupaten Cirebon.
Dari tujuh pasar itu, sebagian besar beroperasi setiap hari, dan hanya beberapa yang beroperasi pada hari-hari tertentu saja. Seperti Pasar Tegalgubug misalnya. Pasar sandang itu hanya beroperasi setiap Selasa dan Sabtu pukul 03.00-12.00. Sementara di luar dua hari itu, pasar tersebut sepi.
Karena itu, Pasar Tegalgubug pun hanya tumpah setiap Selasa dan Sabtu. Para pedagang menjajakan pakaian hingga ke bahu jalan dengan kios ala kaki lima.
Pasar Gebang juga demikian. Meski pasar itu beroperasi setiap hari, hanya hari-hari tertentu yang tumpah hingga ke jalan, yakni pada hari pasaran. Hari pasaran di Pasar Gebang terjadi setiap Rabu.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Abdul Mutholib mengatakan, pasar-pasar tradisional yang berada di sepanjang Jalur Pantura menjadi perhatian Pemkab Cirebon selama musim mudik. "Jangan sampai ada pasar tumpah yang mengganggu pemudik sehingga menyebabkan kemacetan," katanya di kantornya, Sumber, Senin (14/7).
Karena itu, kata dia, Dishub Kabupaten Cirebon menerjunkan sejumlah petugas guna mengurai kemacetan di pasar-pasar tradisional di sepanjang Jalur Pantura. "Per pasar dua orang petugas diterjunkan," ujarnya.
Selain menerjunkan petugas, kata Abdul, Dishub Kabupaten Cirebon juga akan menertibkan kios-kios pedagang agar tak sampai berdiri di bahu jalan. Demikian juga dengan angkutan umum dan becak agar tak berhenti sembarangan dan menyebabkan macet. (tribun)
0 komentar:
Posting Komentar