Wow !!! Gedung DPRD Kab. Cirebon Dijaga Ketat 400 Petugas Gabungan TNI dan Polri
CIREBON - Suasana berbeda akan tampak di DPRD Kabupaten Cirebon pada Rabu (16/7/2014) ini. Gedung dewan bakal dijaga ketat sekitar 400 orang petugas gabungan dari Polri, TNI dan Satpol PP.
Pada Rabu ini, KPU melakukan rekapitulasi suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 untuk tingkat Kabupaten Cirebon. Gedung DPRD dipilih sebagai tempat rekap suara karena dinilai cukup representatif.
Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Saefuddin Jazuli mengatakan, ada sekitar 200 tamu yang diundang untuk menyaksikan rekap suara pilpres. Undangan terdiri dari unsur muspida, Panwaslu, Panwascam, PPK serta saksi parpol.
“Pada pemilihan bupati (pilbup) dan pemilihan anggota legislatif, rekap suara di Asrama Haji Watubelah. Namun, kali ini kita tidak bisa menggunakan gedung tersebut. Asrama haji tidak bisa digunakan pada jadwal yang telah ditentukan oleh KPU. Tadinya rekap suara kita agendakan di kantor KPU, tetapi tempatnya terlalu sempit. Pada akhirnya disepakati di gedung dewan. Kami pikir gedung DPRD sangat representatif,” jelasnya.
Tanda pengenal
Ketua KPU memaparkan, setiap PPK mendapat dua undangan, Panwascam tiap kecamatan satu orang, Panwaslu tiga orang, saksi setiap pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) dua orang, ditambah undangan masing-masing tim sukses sebanyak dua orang.
“Semua undangan menggunakan tanda pengenal dari KPU. Tamu undangan yang tidak memiliki tanda pengenal, termasuk wartawan, tak diperkenankan masuk,” tandasnya.
Saefuddin Jazuli mengemukakan, tim sukses dua kubu capres-cawapres sudah berkomitmen untuk ikut menjaga kondusivitas daerah. Mereka juga mengaku cukup puas dengan hasil penghitungan dari tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) sampai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Semua saksi dari masing-masing kubu sudah menerima hasilnya dengan baik, karena mereka mengikuti seluruh tahap rekapitulasi dari tingkat TPS,” terangnya.
Sementara itu, Kapolres Cirebon, Ajun Komisaris Besar Irman Sugema menegaskan, pihaknya menurunkan 400 personil gabungan. Jumlah itu memang lebih sedikit dari personil yang dikerahkan saat rekapitulasi suara pileg yang mencapai 500 orang.
Kendati demikian, Irman berpandangan, jumlah pendukung yang lebih sedikit dan hanya dua kubu yang bersaing akan mengurangi kerawanan. “Kami tetap antisipasi dan tidak akan meremehkan potensi konflik. Jika dibutuhkan, personil tambahan yang sudah bersiaga siap dikerahkan kapan saja,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar