Ormas Amankan Ribuan Pil Koplo dan 595 Liter Tuak
CIREBON - Polres Cirebon Kota kembali kecolongan menghalau ormas yang melakukan sweeping di lokalisasi Terminal Harjamukti Kota Cirebon yang disinyalir menjadi tempat esek-esek dan mangkalnya sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dimalam hari. Dalam aksi sweeping tersebut ribuan pil koplo jenis Tramadol dan Dektro teramasuk 595 liter tuak berhasil ditemukan di warung tersebut.
Dari hasil sweeping sendiri, ormas yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar) Kota Cirebon berhasil mengamankan sedikitnya 17 drigen tuak siap edar dan ribuan pil koplo berbagai jenis. Bahkan dalam aksinya tersebut, Ormas sendiri berhasil membongkar keterlibatan seorang oknum polisi anggota Polres Ciko yang diduga kuat melindungi lokasisasi tersebut.
Hal ini terbukti dari penggerebakan tersebut, seorang oknum berinisial H, berpangkat Ajun Inspektur Satu (Aiptu) tengah asik bersama dengan beberapa orang penjual miras dan makan di sebuah warung dekat warung miras tersebut saat digrebek.
"Loh saya sudah kantongi ijin dari polisi ko, tuh, tanya kan saja ke polisinya, dia lagi makan di warung depan," ujar pemilik warung miras yang engan menyebutkan namanya itu saat ditanya anggota Ormas, Rabu (16/7).
Menariknya, saat sejumlah ormas mengeluarkan belasan derigen dari dalam warung, pemilik warung diam-diam hendak melarikan diri dan meninggalkan warungnya. Namun, diketahui oleh salah satu anggota ormas dan langsung mengejarnya untuk kembali ke tempat semula (warung,red).
Saat ormas mengkonfortir kepada oknum yang berinisial H tersebut, oknum tersebut terdengar membatah bila dirinya melindungi peredaran miras ditempat tersebut. Dia mengaku sedang bertugas mengamankan kedatangan menteri perhubungan ke Terminal Harjamukti untuk meninjau kesipan lebaran.
"Saya tidak pernah menyetujui adanya jual miras. Bohong kalo saya memback up warung itu, sama pemiliknya aja saya tidak kenal. Saya disini kebetulan aja karena lapar dan sedang tidak puasa," ujar Aiptu H kepada anggota ormas.
Sementara itu, dalam kejadian ini sendiri, Koordinator Almanar, Andi Mulya mengungkapkan dengan adanya barang bukti tersebut menunjukan bahwa miras dan obat berbahaya masih beredar luas secara bebas dan banyak di kosumsi kalangan pelajar, sekalipun adanya perda dan masuk dalam bulan puasa.
"Anda lihat kan hasilnya sendiri, kami tidak mengada-ada. Ini fakta, miras dan obat masih ada disini," jelas Andi.
Andi pun mengkritisi soal pengakuan pemilik warung dan keterangan yang berbelit dari oknum Aiptu H. Diyakininya bahwa lokalisasi terminal ini menjadi daerah yang dilindungi oleh sebagian aparat keamanan, tidak hanya polisi, melainkan juga dari satpol pp.
"Ini kan aneh, berulang kali razia dilakukan, tapi anehnya warung-warung di lokalisasi ini jarang terkena razia, bahkan ketika dirazia pun, tidak ada bukti barang yang bisa diamankan," jelas Andi.
Dia membatah, bila itu merupakan aksi sweeping yang sengaja dilakukannya, justru, kata Andi, dirinya melakukan sweeping karena tertangkapnya dua pelajar yang hendak mencuri helm di halaman parkir Masjid Raya At-Taqwa.
"Saat ditangkap mereka sedang dalam keadaan mabok. Dan setelah kami desak, akhirnya mereka menunjukan warung ini. Kami sendiri sengaja tidak melaporkan hal ini kepada polisi, karena saya yakin polisi tidak akan menindaklanjutinya dan bila kami informasikan akan datang ke warung tersebut, dipastikan akan bocor, makanya saya lapor ke polisi setelah ditemukan miras dan pil setan," ujar Andi.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni melalui Kapolsek Selatan Timur (Seltim), Kompol Sutisna memilih tidak berkomentar sedikitpun mengenai hal ini. Bahkan Sutisna mengungkapkan dirinya tidak percaya bila ada oknum polisi yang memback up warung tersebut.
"No comment saya soal itu. Yang jelas apapun bentuk sweeping tidak benar. Karena yang berhak melakukan razia adalah petugas kepolisian dan satpol pp. seharusnya ormas kordinasi terlebih dahulu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Sutisna disela kesibukanya saat mengawal Menteri Perhubunga di Terminal Harjamukti. (Enon/CNC)
0 komentar:
Posting Komentar