Pupuk Urea di Cirebon Menghilang, Petani Ancam Demo Besar-Besaran
CIREBON - Petani di Desa Jagapura Kulon, Jagapura Wetan, Jagapura Kidul dan Jagapura Lor kecamatan Gegesik pada musim gaduh saat ini kembali kesulitan mendapatkan pupuk jenis urea. Bahkan kelangkaan pupuk pupuk urea tahun ini lebih parah dibanding tahun sebelumnya. Bila tidak ditangani maka akan berdampak pada hasil produksi pertanian di Jagapura yang notaben lumbung padi di Kabupaten Cirebon.
Hal tersebut disampaikan Ketua Kelompok Tani Sri Ayu, H. Basirun di salah satu kios pupuk di Jagapura, Minggu (13/7).
Menurut H. Basirun semua persoalan ini muncul akibat pasokan kiriman pupuk urea saat ini dari distributor tidak sesuai dengan RDKK kebutuhan pupuk petani Jagapura.
"Kita melihat saat ini disetiap kios kiriman pupuk urea per minggu hanya 2 ton, sedangkan kebutuhan petani di Jagapura per hari 10 ton, guna memenuhi kebutuhan 2000 hektar lahan pertaniannya maka akibatnya petani Jagapura akan kekurangan terus kalaupun ada kiriman, petani harus mengantri di kios masing-masing bahkan kadang petani tidak mendapatkan sama sekali," tegasnya.
Hal senada disampaikan kelompok tani Sekar tani Madroni, kondisi ini sangat memprihatinkan dan sangat memalukan karena akan merugikan petani.
"Kepada siapa kami mengadu, semoga bapak bupati mendengar keluh kesah rakyatnya kerana kami merupukan salah satu yang mensukseskannya sehingga kami berharap bupati cepat bertindak karena kejadian ini lebih parah dari tahun sebelumnya," uajarnya.
Menurut Madroni jalan keluar untuk mengatasi hilangnya pupuk jenis urea ini sangat mudah sekali tinggal distributor memasok kiriman pada kios-kios di Jagapura sesuai Kebutuhan RDKK yang ada yang sudah di tentukan atau sekitar 10 ton per hari selama 4 hari pasti akan tercukupi.
"kami berharap Dinas Pertanian untuk segera tanggap dan langsung menekan distributor untuk segera mengirim pupuk ke Jagapura, sehingga apa bila permasalahan pupuk seperti ini terus tidak akan pernah mencukupi kebtuhan pupuk dan berarti akan terus menyengsarakan petani," tegasnya.
Sementara secara terpisah Ketua Paguyuban Petani Pura Cirebon (P3C), H. UuK khuzaeni saat di mintai tanggapannya kepada FC menjelaskan kalau persoalan hilangnya pupuk di Jagapura sering terjadi namun kali ini lebih parah karena sampai saat ini sudah 10 hari pupuk hilang petanipun kelimpungan karena saat ini waktunya untuk memupuk.
“Semenjak peralihan dari distributor PT Pusri ke PT Kujang kelangkaan pupuk terus melanda kabupaten Cirebon bahkan saat ini lebih parah dari sebelumnya sehingga kami atas nama paguyuban petani Cirebon meminta bupati Cirebon yang diusung kami untuk bertindak tegas dan jangan ragu untuk menindak distributor yang nakal termasuk Kujang, karena masih banyak distributor yang lebih baik bahkan dari putra daerah juga siap, kalau sampai masih terus berlarut dan sampai rabu pasokan pupuk belum juga dating kami akan melakukan demo-demo besar-besaran ke pemda,” tegas Uuk. (CNC)
0 komentar:
Posting Komentar