Tahun Ajaran Baru, Siswa SD di Gebang Berburu Bangku Sejak Dini Hari
SUDAH menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun ketika memasuki tahun ajaran baru siswa-siswi berangkat lebih pagi untuk mendapatkan tempat duduk yang paling depan selama setahun di sekolah tersebut. Salah satunya yang terjadi di SD Negeri 1 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon Senin (13/7) para murid didampingi orang tua murid rela menunggu gerbang sekolah dibuka sejak pukul 04.00 WIB.
Pantauan di sekolah tersebut terlihat sejak pukul 03.00 WIB sudah ada beberapa murid yang datang menunggu pintu gerbang sekolah. Hingga pukul 05.00 WIB jumlah murid pun membludak hingga tak sabar ingin segera memasuki gerbang sekolah.
Menurut keterangan penjaga sekolah, Sarpin, gembok gerbang sempat ada yang mematahkan hingga sebelum dirinya datang gerbang sudah terbuka meskipun pesan kepala sekolah bahwa gerbang sekolah baru boleh dibuka sekitar pukul 06.30 WIB, tetapi kebiasaan berebut tempat duduk yang sudah berjalan selama puluhan tahun sudah menjadi sebuah tradisi yang susah dihilangkan.
“Pukul 05.00 WIB seluruh kelas terutama meja bagian depan sudah terisi penuh oleh siswa beserta orang tua yang mengantarnya,” terang Sarpin.
Salah seorang orang tua siswa, Alimah mengatakan tradisi memburu tempat duduk atau istilahnya “carik kursi” sudah menjadi kebiasaan setiap memasuki tahun ajaran baru, alasannya agar anaknya yang duduk di kelas baru bisa menempati kursi dijajaran meja paling depan.
“Kalau dapat duduk paling depan biasanya lebih serius belajarnya sehingga bagaimanapun caranya biar anaknya bisa mendapatkan kursi duduk belajar di deretan terdepan,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan orang tua siswa lainnya, Yuyun, meski anaknya kini menginjak kelas tiga tetapi sudah sejak awal masuk sekolah setiap tahun ajaran baru anaknya sudah siap-siap dari pagi buta untuk berangkat pagi dan mengincar tempat duduk, dan hal itu dilakukan spereti tidak merasa tersiksa karea harus bangun dan berangkat pagi buta.
“Klau tersisksa sih enggak mas, tidak setiap hari ini kan cuma setahun sekali saja dilakukan, terus kalau berangkat jam 06.00 WIB dipastikan sudah tidak bakalan dapat kursi duduk yang diinginkan, dan dapatnya paling belakang,” terangnya.
Sementara itu Kepala SD Negeri 1 Gebangkulon Sopandi saat dikonfirmasi menjelaskan, berebut kursi duduk di sekolahnya seperti sudah menjadi tradisi turun menurun di wilayah pantura ini yang susah untuk dihapuskan, menurutnya, sejarah tersebut berawal fasilitas tempat duduk yang kurang sehingga saat itu wajar berangkat pagi-pagi agar medapatkan kursi, tetapi pihak sekolah telah memenuhi semua kebutuhan sehingga tidak ada murid yang tidak mendapatkan kursi, tetapi tetap saja tradisi tersebut muncul.
“Sebenarnya banyak upaya yang dilakukan untuk menghapus kebiasaan tersebut, dari mulai saat rapat akhir tahun orang tua murid, pihak sekolah selalu menyampaakan jangan sampai berangkat pagi buta hanya ingin mendapatkan tempat duduk belajar karena semua murid pasti emdapatkan tempat duduk, selain itu pula pola belajar yang menggunakan sisitim rolling tempat duduk, tetapi hal itu belum juga menghapus tradisi yang sebenarnya kurang baik.
“Kasihan kan masa anak-anak sampai berangkat ada yang dari pukul 03.00 WIB, penjaga sekolah juga sudah saya himbau agar jangan membuka pintu gerbang yang terlalu pagi, tetapi hal itu juga tidak mempengaruhi tradisi itu,” terangnya.
Ditambahkannya, segala upaya sudah coba dilakukan tetapi belum bisa menghapus tradisi tersebut, rencananya tahunajaran mendatang pihak sekolah akan mencoba melakukan pembagian tempat duduk dengan menggunakan kupon dimana akan dibagikan saat kenaikan kelas dan untuk murid kelas 1 akan diberikan saat pendaftaran, tetapi pihak sekolah juga ditengah kegiatan belajarnya kemungkinan seminggu sekali atau sebulan sekali dilakukan roling tempat duduk. “Mudah-mudahan saja cara seperti ini bisa menghindari tradisi berburu tempat duduk, dan murid juga akan berangkat sekolah sewajarnya jam sekolah,” harapnya.
0 komentar:
Posting Komentar