Kematian Ikan di Waduk Darma Kuningan Meluas
KUNINGAN - Sejak dua pekan lalu, kematian ikan jaring apung di Waduk Darma terus terjadi hingga ikan di perairan umum pun ikut mati.
“Ternyata ikan yang mati tak hanya di kolam jaring apung milik petani, tetapi meluas hingga ikan yang hidup di perairan umum. Lihat saja banyak ikan yang mengambang di tengah waduk,” kata Ketua Kelompok Masyarakat Perairan Umum Jawa Barat, Umar Hidayat, Jumat (11/7/2014), ketika memantau kematian ikan di tengah Waduk Darma.
Menurut Umar Hidayat yang juga Kepala Desa Jagara, akibat fenomena alam yang terjadi di perairan Waduk Darma itu hampir 90 ton ikan milik petani budidaya japung “ngambang” ke permukaan air. Kerugian mencapai miliaran rupiah.
“Kematian ikan diduga akibat cuaca yang tidak menentu, suhu di bawah air rata-rata 21 derajat, minim angin sehingga suplai oksigen ke air berkurang, warna air berubah hitam kecoklatan dan bau, berwarna minyak. Yang lebih bahaya lagi jika warna air jernih semua plankton di dasar air mati, serta mengangkat sisa pakan yang mengendap berupa gumpalan yang disebut upling,” katanya.
Umar mengatakan, para petani belum berani mengisi bibit ikan ke kolam jaring apung, karena menunggu hasil penelitian gabungan dari Kementerian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, yang didampingi Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kuningan.
“Memang tidak semua blok airnya berbahaya untuk ikan. Untuk di blok satu dan dua, jika dipaksakan, sudah dapat disebar kembali bibit ikannya. Tetapi untuk blok tiga masih rawan,” katanya.
Dikatakan Umar, lima ton ikan japung Waduk Darma setiap harinya dijual untuk konsumsi warga Kuningan, Majalengka, Tasik, Tegal, dan Slawi Jawa Tengah.
“Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan menjelang Lebaran, petani jaring apung Darma mendatangkan 11 ton ikan mas dari petani ikan japung di Bendungan Cirata Purwakarta,” kata Umar. (KC)
0 komentar:
Posting Komentar