Kapolda Kunjungi PPK Harjamukti Kota Cirebon
CIREBON - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Irjen Pol Mochammad Iriawan mendadak mendatangi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Harjamukti Kota Cirebon bersama Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim dan sejumlah Muspida Kota/Kabupaten Cirebon, Jumat (11/7).
Kedatangan Kapolda secara tiba-tiba tersebut khusus untuk melihat suasana pasca pemilihan presiden pada Rabu (9/7) lalu, terutama pengamanan logistik. PPK Harjamukti sendiri baru saja menerima rekapitulasi suara tingkat PPS pada Kamis (10/7), saat ini seluruh logistik berada di kantor PPK. Turut bersama Kapolda adalah Wali kota Ano Sutrisno serta Ketua KPU Kota Cirebon Emirzal Hamdani.
"Saya memang tidak menjadwalkan secara khusus ke PPK Harjamukti, tapi saya hanya ingin melihat bagaimana suasana pengamanan logistik di sini pasca pencoblosan," kata Iriawan.
Setelah meninjau seluruh logistik serta personel yang ditempatkan di PPK Harjamukti, kapolda pun melanjutkan tinjauannya ke Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.
"Relatif bagus, tidak ada masalah. Saya harap kondisi ini bisa berjalan terus hingga 22 Juli mendatang," tuturnya.
Kapolda juga meminta kepada personel untuk terus mengawasi logistic selama 24 jam. Jangan sampai ada logistic yang tidak terpantau oleh anggotanya. Selain itu kapolda juga memberikan intruksi kepada para kapolres untuk tetap bisa menjaga kondusifitas di setiap wilayah hukumnya.
"Jangan lengah sedikitpun, kita hanya ingin hal-hal yang tidak diingikan terjadi," ujar Iriawan.
Sementara itu, Ketua PPK Harjamukti, Rasbun Sutanto mengatakan, keamanan logistik di wilayahnya memang akan terus ditingkatkan. Baik itu dari kepolisian, TNI dan Satpol pp yang ada di kecamatan.
"Lebih dari 10 personel dari TNI dan kepolisian selama 24 jam kami tempatkan di kantor," ujar Rasbun.
Menurutnya, keamanan juga akan ditingkatkan jelang rekapitulasi tingkat PPK yang akan dilakukan pada Minggu (13/7/2014) besok.
"Rekapitulasi dari PPS telah kami terima dan kami pun akan melaksanakan rekapitulasi pada Minggu, logistik harus benar-benar diamankan," katanya.
Dia menambahkan, dirinya setuju jika hasil real count bisa saja berbeda dengan hasil quick count yang telah dirilis oleh sejumlah lembaga survey. Sehinga dia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap saling menahan diri karena hasil yang resmi adalah hasil rekapitulasi dari KPU pusat pada 22 Juli mendatang.
"Intinya nanti lihat hasil real count di tingkat PPK, dari kami nantinya tanggal 16 Juli ada rekapitulasi tingkat kota. Di situ akan benar-benar ketahuan data aslinya," ujatnya. (CNC)
0 komentar:
Posting Komentar