Sekolah di Cirebon Diminta Perbanyak Kegiatan Religi
CIREBON - Siswa-siswi di Kabupaten Cirebon mulai memasuki kegiatan belajar mengajar (KBM) pada tangga 14 Juli 2014
mendatang dan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Meski begitu, semua siswa tetap menjalankan aktivitas belajar seperti biasa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana, mengimbau sekolah-sekolah untuk memperbanyak kegiatan bersifat religi selama bulan Ramadhan. “Saya mengimbau sekolah untuk menggelar berbagai kegiatan keagamaan, seperti pesantren kilat dan peningkatan pembacaan ayat suci selama bulan Ramadhan. Hal ini berguna untuk mempertebal iman dan takwa pada siswa,”ungkap Erus kepada KC, Jumat (11/7/2014).
Erus mengatakan, pesantren kilat dan pembacaan ayat suci Alquran sangat dianjurkan selama Ramadhan, karena selain mempertebal iman dan takwasiswa, juga akan memberikan pahala yang besar. “Karena itu, kita akan minta kesadaran dari pihak sekolah untuk menggelar kegiatan-kegiatan bersifat religi tersebut,” ucapnya.
Disebutkannya, selama RamadhanKBM untuk setiap mata pelajaran dikurangi, dari sebelumnya 45 menit menjadi 25 menit. Sisa yang 20 menit bisa digunakan untuk mengadakan kegiatan-kegiatankeagamaan. Oleh karenanya, di bulan Ramadhan Dinas Pendidikan mengeluarkan surat edaran yang berhubungan dengan kegiatanbelajar mengajar di sekolah. Dalam surat edaran tersebut mengatur tentang jam kerja dan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Adapun, lanjutnya, isi dari surat edaran berpedoman pada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia. Untuk libur awal bulan suci Ramadhan dan libur hari raya Idul Fitri 1435 H/2014 M berpedomanpada Kalender Pendidikan TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI yang berlaku. “Selama bulan Ramadhan kegiatan belajar mengajartelah diatur berdasarkan surat edaran dari pusat,” ungkapnya.
Untuk alokasi waktu untuk tiap mata pelajaran, tambah Erus, selama Ramadhan dikurangi maksimal 10 menit. Ketuntasan kurikulum tetap menjadi perhatian dantanggung jawab kepala sekolah. Diharapkan sekolah menciptakan suasana yang hidmat, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik dalammenjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Selain itu, meniadakan kegiatan yang dapat memberatkan peserta didik yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Sekolah agar memprogramkan kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan seperti tadarus, salat berjamaah, pesantrenkilat, dan lain-lain. Untuk peserta didik yang beragama selain Islam agar dapat menyesuaikan,” terang Kadisdik.(KC)
0 komentar:
Posting Komentar