Penghuni Rutan Isi Ramadan dengan Tadarusan
CIREBON - Antusias menyambut bulan ramadhan, ternyata juga disambut oleh para penghuni Rumah Tahanan (rutan) Benteng Kelas 1. Meski status sosial narapidana dan tahanan dianggap negatif oleh sebagian masyarakat, mereka memanfaatkan bulan penuh ampunan untuk bertobat.
Kepala Rutan RBC Kelas 1, Rochidam mengatakan sebanyak 321 penghuni rumah tahanan sangat antusias menjalankan program ramadhan yang dilakukan oleh lembaga permasyarakatan. Dia menjelaskan, kegiatan selama bulan ramadhan, di masjid rutan selalu penuh dengan kegiatan keagamaan yang diisi oleh warga binaan, tahanan maupun terpidana.
“Di bulan Ramadhan, semua penghuni rutan mengisi hari-harinya dengan kegiatan kegamaan. Namun, karena di sini adalah rutan, maka pelaksanaannya pun harus tertib menurut aturan,” katanya, Kamis, (10/7).
Selama bulan Ramadhan, penghuni rutan melakukan kegiatan peningkatan iman dan ketakwaan. Di siang hari, secara bergantian melakukan tadarus Alquran. Rochidam menuturkan, bagi penghuni yang ingin beribadah di masjid harus bergantian karena kapasitas masjid dan penghuni rutan. Usai solat maghrib, semua penghuni pun mengikuti solat tarawih berjamaah dilanjut dengan tausiyah yang disampaikan mubaligh. Dengan itu, Rochidam mengharapkan para penghuni mengambil hikmah dan mendapat siraman rohani agar bisa menata hidup lebih baik lagi.
Untuk kegitan tadarus di malam hari, bagi penghuni rutan diberlakukan seleksi secara substantif sesuai kemampuan baca Al-quran. Warga binaan di rutan yang tidak terseleksi, bisa melakukan tadarus di bilik kamar teralinya masing-masing.
“Semuanya merasa antusias, namun sesuai aturan keamanan dan ketertiban, jadi yang boleh bertadarus di masjid hanya 13 warga binaan yang lolos seleksi,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan Kasi Pelayanan Rutan RBC Kelas 1, Ratri Handoyo ES mengatakan pelaksanaan program ramadhan di Rutan Benteng dilakukan setiap tahunnya. Pelaksanaan tersebut tidak lain untuk menumbuhkan kesadaram penghuni rutan berpaling ke jalan yang benar. Menurutnya, selain pengembangan kreatifitas keterampilan bagi tahanan dan narapidana, perlu juga diberikan pemahaman keimanan dan ketaqwaan.
“Betapa pun baiknya sesorang memiliki kreatifitas ilum keterampilan, namun jika tidak disertai keimanan dan ketakwaan, maka hidup seseorang tidak akan terarah,” ujar Ratri. (CNC)
0 komentar:
Posting Komentar