Panwaslu Kabupaten Cirebon Periksa Dua Orang yang Diduga Pelaku Politik Uang
CIREBON - Dua orang yang diduga pelaku politik uang diperiksa petugas Panwascam di bawah naungan Panwaslu Kabupaten Cirebon. Keduanya tertangkap tangan membagi-bagikan uang dan sembako ke sejumlah warga.
Aksi itu dilakukan secara terpisah, namun dalam hari yang sama yakni malam sebelum pencoblosan pada Selasa (8/7/2014). Mereka berasal dari dua kubu, baik tim sukses pasangan dari nomor urut 1 maupun nomor 2 di wilayah Kabupaten Cirebon.
“Kami sarankan kepada Panwascam agar segera memeriksa pelapor dan terlapor serta saksi untuk dimintai keterangan secara lengkap untuk dikaji apakah ini merupakan pelanggaran pidana pemilu. Jika terbukti segera diplenokan untuk dilimpahkan ke Panwaslu Kabupaten Cirebon untuk dibahas di Sentra Gakumdu,” tandas Ketua Panwaslu Kabupaten Cirebon, Nunu Sobari, kepada wartawan, Rabu (9/7/2014).
Nunu menambahkan, kejadian berawal dari gerak gerik pelaku yang dicurigai warga akan menyebarkan uang dan sembako. Tujuannya agar warga memilih dan memenangkan capres tertentu. Pelanggaran belum bisa dibuktikan karena masih dalam proses pemeriksaan. Kejadian itu berlangsung di Kecamatan Sedong, Kecamatan Lemahabang dan Kecamatan Pabedilan.
“Untuk di Sedong, informasinya akan membagikan uang sebesar Rp 5.000. Di Lemahabang dan Pabedilan membagikan sembako berupa gula. Saya instruksikan kepada Panwascam untuk segera mengambil sikap dan ditindaklajuti kasusnya,” pinta Nunu.
Diakui ketua Panwaslu, Panwascam bisanya kesulitan untuk membuktikan kebenarannya karena keterangan saksi sering meragukan. Saksi yang menangkap pelaku biasanya satu orang, padahal seharusnnya minimal tiga orang.
Pihaknya tidak menampik praktik politik di lapangan, tetapi Panwaslu sudah melakukan langkah antisipasi dengan menempatkan petugas pemantau lapangan (PPL) ke seluruh kecamatan dan pengawasannya selama 24 jam.
“Kami mewaspadai beberapa titik rawan gesekan dan politik uang, khususnya di wilayah Timur Cirebon. Tidak hanya itu, kami terus menekankan untuk meminta klarifikasi kepada pelapor dan sejumlah saksi. Yang pasti, indikasi politik uang sudah mengerucut ke tindak pidana,” imbuhnya.
Sunjaya nyoblos
Di tempat terpisah, Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap menjaga kewaspadaan. Potensi konflik tetap ada pascapencoblosan. Wilayah timur Kabupaten Cirebon termasuk daerah dengan tingkat kewaspadaan tinggi.
Untuk ini, tambah Sunjaya, pengamanan yang diberlakukan bersama aparat berwenang lebih ketat dibanding bagian daerah lain di Kabupaten Cirebon. Selain jumlah personil keamanan yang terdiri dari Polri dan TNI diturunkan lebih banyak, jam malam pun diberlakukan.
“Kawasan timur Kabupaten Cirebon seperti Losari, Pabedilan, Karangsembung dan lainnya, kami petakan potensi rawan. Makanya pengamanan di sana lebih ketat dibanding kawasan barat,” terang Sunjaya yang juga Ketua Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kabupaten Cirebon, Rabu (9/7/2014), usai menyalurkan hak suaranya di TPS 4 Desa Beberan, Kecamatan Palimanan. (KC)
0 komentar:
Posting Komentar