Masjid Keraton Kasepuhan di Bangun oleh Wali Songo
CIREBON - Bangunan berarsitektur khas Cirebon kuno, masjid tua bersejarah itu dibangun oleh para wali di masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati. Sunan yang bernama Syaikh Syarif Hidayatullah, semasa menjadi sultan pertama di Kesultanan Cirebon menginisiasi pembangunan masjid Pakungwati atau sekarang lebih dikenal dengan masjid Sang Cipta Rasa. Masjid yang berlokasi persis di halaman depan komplek Keraton Kasepuhan Cirebon itu ternyata memiliki segudang sejarah.
Rahmat, kaum atau istilah untuk pengelola masjid di masa Keraton, menuturkan masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan masjid agung di kota Cirebon. Dia menceritakan, awal didirikan masjid yang bersebelahan dengan alun-alun Keraton Kasepuhan itu dibangun pada tahun 1478 Masehi. “Saya tidak tahu pasti sejarah bergantinya nama menjadi Masjid Sang Cipta Rasa, namun dinamai Sang Cipta Rasa itu menyimbolkan rasa dan kepercayaan ketika menunaikan solat,” ungkapnya.
Pada awalnya, dinamakan masjid Pakungwati karena lokasinya berada di dalam komplek Keraton Pakungwati (Sekarang Keraton Kasepuhan, red). Pakungwati diambil dari nama Nyi Mas Pakungwati puteri tunggal Pangeran Cakrabuana bin Prabu Siliwangi II. Nyi Mas Pakungwati sendiri merupakan pewaris tunggal tahta Keraton Caruban Larang. Rahmat juga menyebutkan dari beberapa sumber sejarah, bahwa Nyi Mas Pakungwati sebagai penggagas berdirinya masjid Pakungwati, dan kemudian diwujudkan oleh suaminya yang tidak lain adalah Sunan Gunung Jati.
Di dalam ruangan masjid Sang Cipta Rasa, lokasi mihrabnya terdapat tiga buah batu tegel lantai khusus yang dulunya dipasang oleh beberapa para Wali, yakni Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Tiga buah tegel itu memiliki simbol Iman, Islam dan Ikhsan. Arsitek dan ornamen yang menghiasi dinding masjid tersebut dibuat oleh Raden Sepat.
Raden Sepat sendiri merupakan utusan Raden Fatah Sultan Demak yang turut membantu pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Lanjut Rahmat menjelaskan, Raden Sepat ialah seorang mantan Panglima Pasukan Majapahit yang memimpin pada saat Demak baru berdiri sebagai Kerajaan Islam pertama di Tanah Jawa.
Bangunan utama masjid agung Sang Cipta Rasa memiliki Sembilan Pintu menyimbolkan Wali Songo yang turut berkontribusi aktif dalam proses pembangunannya. Menariknya, di masjid ini hanya memiliki satu pintu utama berukuran lebar dan delapan pintu lainnya berukuran kecil. “Saat memasuki masjid bagian dalam itu harus menunduk, itu menyimbolkan penghormatan dan merendahkan hati manakala masuk masjid,” paparnya.(Iwe/CNC)
0 komentar:
Posting Komentar