Mahasiswa Unswagati Cirebon Galang Dana Peduli Yatim dan Jompo
CIREBON - Mengisi kegiatan sosial di bulan Ramadan, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Satra Indonesia Universitas Swadaya Gunungjati (Unswagati) Cirebon melakukan penggalangan dana di beberapa titik di Kota Cirebon. Dana yang terkumpul akan diberikann kepada sejumlah anak yatim dan jompo.
Seperti Ramadan tahun lalu, maka kali ini, bakti social (Baksos) tersebut akan diberikan kepada sejumlah anak yatim piatu dan jompo di Desa Girinata Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Yang mana kondisi masyarakat di desa tersebut masih banyak yang kurang mampu. Hal itu terlihat masih tingginya anak yang hanya sekolah hingga SMP.
“Kami akan menyatuni sedikitnya 75 anak yatim dan jompo. Diantaranya 50 orang jompo dan 25 yatim pada minggu depan setelah dana yang dibutuhkan dirasa cukup,” kata sekertaris kegitan, Dewi di sela penggalngan dana di lampu merah Kejaksan Kota Cirebon, Kamis (10/7).
Dia mengatakan, bakti sosial memang menjadi agenda rutin yang selalu digelar setiap tahun. Biasanya, baksos digelar setiap bulan Ramadan yang dananya didapat dari hasil sumbangan para anggota dan orang lain yang peduli terhadap anak-anak kurang mampu.
“Baksos kita agendakan setiap tahun minimal sekali. Biasanya digelar pas bulan Ramadan dengan memberikan bantuan dari penyumbang. Ini akan terus dikembangkan,” kata dia.
Menurutnya, tujuan utama dari baksos adalah agar kita bisa melihat lebih dekat orang-orang yang tidak beruntung. Apalagi menyantuni anak yatim dan dhuafa juga sesuai yang disarankan Nabi Muhammad SAW. Dalam baksos nanti, HMJ Bahasa dan Satra Indonesia Unswagati Cirebon akan memberikan santunan dalam bentuk uang dan sembako.
“Tapi dalam praktiknya nanti ada juga teman-teman yang memberikan bingkisan alat sekolah. Itu biasanya improvisasi yang akan berkembang. Tapi budget utama sumbangan yang diberikan berupa uang, selanjutnya mungkin bisa buka puasa bersama,” ungkapnya.
Mengingat masih membutuhkan dana, maka Toto berharap banyak pihak yang bisa memberikan sumbangkan. Karena dengan semakin banyak dana yang terkumpul. Maka akan menambah rencana yang akan dijalankannya.
Senada angkota HMJ, Yuli mengaku sangat senang berdiri berjam-jam di setiap sudur lampu merah, mulai dari jalan Cipto, Pemuda hingga Jalan Siliwangi sambil membawa kotak terbuat dari dus.
“Hanya ini yang bisa kami lakukan, karena uang yang bterkumpul dari teman-teman belum cukup. Makanya kami rela berpanas-panasan mencari para dermawan yang rela menyisihkan uangnya,” ujar Dewi. (CNC)
0 komentar:
Posting Komentar