Eksotiknya Pulau Biawak Indramayu
INDRAMAYU - Hujan yang mengguyur Kabupaten Indramayu, tak menyurutkan semangat 20 peserta Familirization Tour (FamTrip) 2014. Kamis (26/6/14) sebanyak 20 peserta FamTrip akan menjelajah salah satu pulau yang ada di Kabupaten Indramayu. Difasilitasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, ke-20 peserta mencoba mengungkap keindahan Pulau Biawak.
Namun hujan yang turun sejak semalam hingga pagi sedikit membuyarkan para peserta. Mereka terpaksa harus menunggu air pasang untuk menyebrang ke Pulau Biawak di dermaga Pantai Tirtamaya Indramayu. Lebih dari tiga jam mereka menunggu, akhirnya bisa mengarungi Laut Sunda untuk menyebrang ke pulau eksotis Kabupaten Indramayu.
Cuaca yang tidak bersahabat sepanjang perjalanan membuat para peserta bete habis. Sekalipun menggunakan speedboat bantuan Pemprov Jabar, tetap saja kejenuhan melanda para peserta.
Namun setelah hampir dua jam menempuh samudera, akhirnya kejenuhan pun sirna tat kala kaki menginjakan kaki Pulau Biawak yang dituju. Hamparan batu karang di lautan dangkal diselingi ribuan ikan kecil beraneka warna menyambut para peserta FamTrip. Keceriaan dan sukacita jelas tergambar pada wajah mereka. Apalagi hembusan angin laut dan pantai putih Pulau Biawak begitu akrab menyambut mereka.
Berjuta pertanyaan dalam benak, kenapa pulau itu disebut pulau biawak, akhirnya terjawab sudah. Seekor biawak (Varanus salvator) menyambut ramah para peserta. Desisan dan erangan ganas serta pijakan kaki di pulau yang menjadi kekuasaanya.
Ada seratusan ekor biawak hidup bebas berkeliaran di pulau Bompjis (jaman Belanda), yang menjadi ciri khas pulau tersebut. Selain pulau Biawak, ada dua pulau lain yang ada di sana, yakni Pulau Candikian, dan Pulau Gosong.
Secara administratif pulau Biawak masuk ke Kecamatan Indramayu, dengan jarak sekitar 28 mil laut atau sekitar 40 kilometer dari pantai utara Tirtamaya Indramayu.
Pemerintah Kabupaten Indramayu pun hanya memiliki dua kapal penyebrangan bantuan dari Pemprov Jawa Barat berkapasitas 30 orang dan 10 orang. Kedua kapal ini pun hanya dioperasikan setiap hari Sabtu dan Minggu dengan tarif sewa Rp 290 ribu/orang (sekarang 500 ribu/orang setelah BBM naik). Namun Anda pun bisa menyewa perahu motor nelayan seharga Rp 2juta/10 orang dan bisa disewa setiap hari.
Dengan kapal milik Pemkab Indramayu Anda bisa menyebrang ke Pulau Biawak dengan waktu tempuh sekitar 1 - 1,5 jam, sedangkan dengan perahu motor sekitar 4 jam.
Selain biawak, di kawasan pulau tersebut terdapat sebuah mercusuar buatan bangsa Belanda, Z M Willem (Koning dsa Nederlanden) tahun 1872 yang hingga kini masih berdiri tegak setinggi 65 meter atau 16 lantai. Enam mess penjaga mercusuar buatan kementrian kelautan RI. Ada pula makam tua orang Belanda yang belum diketahui namanya. Serta makam Syeh Sarif Khasan, seorang wali utusan Sunan Gunung Djati yang meninggal dan dimakamkan di sana sebelum sampai ke Palembang.
Beningnya air laut diperairan pulau tersebut mengundang para pengunjung untuk menjamahnya dengan bermain air. Gugusan terumbu karang yang masih utuh menambah cantik perairan pulau Biawak meminta dijelajahi dengan diving dan snorkling. Keindahan pulau Biawak semakin kentara apabila Anda berkesempatan berkeliling pulau dengan luas 120 hektar ini.
Pulau kaya dengan tanaman bakau yang hijau dan rapat dipandang dari ketinggian, serta aneka tumbuhan lainnya. Sedangkan nama Biawak (Varanus salvator) ini, merupakan sebutan warga lokal yang diambil satwa biawak yang berkeliaran dan hidup di kepulauan ini.
Sebenarnya nama pulau ini adalah Pulau Rakit atau Pulau Bompjis(Banda), namun oleh Pemkab Indramayu dinamakan Pulau Biawak karena di pulau ini banyak dijumpai biawak yang jadi ciri khas pulau ini. Selain disebut sebagai pulau Biawak, pulau ini juga disebut sebagai Pulau Menyawak.
Biawak yang hidup di pulau ini tergolong unik karena hidup di habitat air asin. Setiap menjelang matahari terbenam, puluhan biawak dengan panjang antara 20 cm - 1,5 meter terlihat berenang di tepian pantai untuk mencari ikan. Bahkan biawak ini bisa dipanggil oleh seorang pawang di pulau biawak, dengan menggunakan ikan hasil tangkapan dibarengi dengan siulan. Dalam sekejap puluhan biawak akan datang ke sumber suara dan ikan.
Di antara kepulauan yang ada disana, Pulau Biawak yang masih utuh dalam segalanya. Sedangkan pulau lainnya hanya berupa hamparan pulau karang semata. Pulau Gosong, misalnya, kondisinya rusak karena jutaan meter kubik material karangnya diambil untuk pengurukan lokasi kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan.
Keberadaan pulau ini sangat berbahaya bagi alur pelayaran kapal-kapal laut yang melintas di kepulauan tersebut. Maka tak heran, bangsa Belanda semasa menjajah kepulauan Indonesia, mendirikan bangunan menara mercusuar. Mercusuar dengan ketinggian sekitar 65 meter itu dibangun oleh ZM Willem pada 1872. Ini terlihat dari papan nama yang bertuliskan "Onder De Efcering van Z.M. Willwm III. Koning des Nederlanden, ENZ.., ENZ.,. Opgerigt Ovh Draailicht 1872". . Hingga kini, bangunan itu masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal besar maupun kecil yang melintas. Melihat usia bangunan tersebut, mercusuar itu diperkirakan seumur dengan mercusuar di Pantai Anyer.
Melihat potensi alamnya, kawasan ini bisa memuaskan para pemburu kenikmatan wisata. Pulau cantik itu saat ini benar-benar masih perawan dan eksotik. Para pengunjung tidak perlu khawatir untuk menyebrang ke sana, selain sudah tersedia perahu khusus bantuan Gubernur Jabar, juga terdapat dermaga yang siap menyambut para wisatawan kapan saja. Dermaga yang dibangun di atas terumbu karang ini bukan tanpa arti. Selain untuk mempermudah wisatawan menginjakan kaki ke pulau Biawak, juga untuk memberi keindahan dengan aneka ikan hias.
Saking cantiknya, setiap minggunya tidak 30 - 40 wisatawan yang ingin menyebrang ke Pulau Biawak. Bahkan banyak diantaranya harus waiting list. Karena pulau Biawak ini sudah menjadi incaran penggemar wisata bahari dari berbagai daerah. Bagi masyarakat yang ingin .menyebrang dan berwisata ke pulau Biawak bisa memesan tempat ke kantor Disporabudpar Indramayu, Jln Gatot Subroto no4 Indramayu atau ke Kantor Disparbud Jabar, Bidang kepariwisatan Jln. Martadinata no. 209 Bandung.
Untuk mencapai ke sana, dari Bandung - Indramayu (Pantai Tirtamaya) bisa menggunakan mobil pribadi atau sewaan. Transport P. Biawak dan sekitarnya (kapal Island Hoping/ Wralodra), plus snack dan makan siang. Fasilitas Guide selama exploring P Biawak, Guide Lokal selama snorkeling sewa baju scuba Rp 150 ribu/orang, Snorkel Set. Anda tertarik menjelajahi setiap jengkal pulau Biawak, termasuk mencapai puncak mercusuar setingg 65 meter, silahkan datang dan siapkan diri dengan mental yang kuat. (disparbud.jabarprov.go.id)
0 komentar:
Posting Komentar