Rabu, 09 Juli 2014

Di Majalengka Pilpres Jadi Ajang Taruhan


MAJALENGKA - Pagi hari hingga siang pukul 10.00 WIB suasana di jalanan dan pasar di Majalengka lengang dan sepi, sejumlah toko elektronik, toko bangunan dan toko pakaian yang biasanya ramai di kunjungi pembelipun sepi dan diliburkan.

Sejumlah orang lainnya mulai saling telpon dan SMS an, dan berupaya menagih taruhannya, karena ternyata di pilres ini banyak warga yang melakukan taruhan (judi) baik dengan uang maupun barang.

Baru selepasa pukul 10.00 siang jalanan mulai ramai demikian juga dengan pusat perbelajaan. Mereka baru keluar rumah setelah melakukan pencoblosan di TPS. Antusiasme masyarakat untuk melakukan pemilihan demikian tinggi, tak seperti pemilu legislative ataupun pemilu kepala daerah.

Sejumlah orang bahkan selepas melakukan pencoblosan berkumpul terus menyaksikan tayangan sejumlah statisun televise. Tak peduli berbeda pilihan, dan malah ketika melihat hasil survai yang beerebda di televise mereka saling ejek disertai canda tawa.

Anas, Wawan dan lima orang temannya warga Sukahaji yang sengaja pulang dari Jakarta dan Cirebon untuk melakukan pencoblosan misalnya, mereka berkumpul di rumah Didan menyaksikan tayangan televisi yang terus menerus menyiarkan hasil hitung cepat. Diantara mereka saling ejek bila hasil perhitungan suara calon yang dipilihnya berada di bawah. Emosional di pemilihan presiden dan wakil presiden ini benar-benar terjadi.

“Ke can kabeh asup, lah ulah waka bungah,” ungkap Wawan yang suara calonnya berada dibawah.

Sementara itu ditempat lain yang juga melakukan nonton bareng nampak saling ejek dan mulai saling tagih taruhan, sesekali mereka saling telpon dan SMSan dengan temannya yang jauh. Ketika meluapkan kegembiraan karena calonnya menang dia teriak sambil menangih taruhannya berupa 5 bungkus rokok. Ada juga yang taruhan dengan uang mulai Rp 200.000 hingga Rp 1.000.000.

Ade mengaku menjagokan pasangan nomor urut dua dan melakukan taruhan dengan empat temannya, taruhannya tidak besar hanya bila dikalkulasi jumlahnya hanya 10 bungkus rokok dan uang Rp 100.000 karena ada diantaranya yang raruhan dengan dua bungkus rokok saja.

“Mereka ngajak taruhan yang ditantang lah,” ungkap Ade.

Hal yang sama juga dilakukan Irman yang menjagokan pasangan nomor urut satu, dia taruhan dengan uang sebesar Rp 500.000 dengan teman se kantornya.

“Haduh kalah Rp 1.400.000 karena taruhan dengan tiga teman. Untung taruhannya tidak terlalu besar, gaji bisa bobol,” ungkap Irman.

Ada juga wartawan yang taruhannyan dengan 10 orang kolega dan temannya, hingga dia menolak lagi taruhan dengan orang lain yang mengajaknya dengan alasan sudah terlalu besar, khawatir tidak terbayar. (PRLM)

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 TRIO MACAN All Right Reserved