Rara Kota Cirebon terpilih tak ambil pusing walau banyak cibiran
CIREBON (CNC).- Meski dihujani banyak kritikan, Rara terpilih 2014, Mozza mengaku tak mau ambil pusing dengan hujan kritik yang menimpa dirinya. Mozza yang dianggap tak layak menjadi duta budaya dan wisata itu, memilih menyerahkan sepenuhnya masalah itu kepada pihak pihak panitia.
Pihaknya mengatakan, keikutsertaan menjadi peserta Jaka-Rara beberapa waktu lalu murni mengikutinya sebagai peserta biasa. Mozza juga mengungkapkan, meski pihaknya dikritik oleh Paguyuban Jaka-Rara maupun finalis lainnya, pihaknya mengatakan tidak tahu menahu dengan keputusan yang diambil oleh dewan juri. Dia hanya mengikuti rangkaian kegiatan sebagai mana peserta Jaka-Rara lainnya. “Semuanya serahkan saja kepada panitia, aku kan cuma peserta. Jadi nggak tahu-tahu soal itu,” ungkapnya saat dihubungi, Selasa (1/7).
Saat disinggung jika penobatannya menjadi peremuan duta wisata dan budaya Kota Cirebon oleh pihak Paguyuban Jaka-Rara, Mozza mengatakan tidak mau berandai-andai mengenai hal itu. Dia juga menilai, apa pun yang menjadi keputusannya harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Pihaknya juga menegaskan, bahwa dalam mengikuti rangkaian kegiatan pelaksanaan karantina, Mozza mengaku mengikutinya sejak awal, namun tidak berbarengan dengan finalis Jaka Rara lainnya. “Saya ikut dari awal, namun karena saya sibuk kerja juga maka dipisah. Lebih jelasnya tanya ke panitia saja,” paparnya.
Sebelumnya, Mozza yang sudah dinobatkan sebagai Rara terpilih pada tahun sekarang, dituding oleh sebagian besar finalis maupun Paguyuban Jaka Rara karena dianggap tidak mengikuti tahapan penilaian dari awal. Bukan hanya itu, Mozza juga dianggap tidak layak karena tidak memenuhi kualifikasi sebagai Rara Kota Cirebon.
Anggota Paguyuban Jaka Rara, Hafizhoh menilai bahwa penobatan Jaka Rara, Iqbal Muhamad Firdaus dan Musriah Mozza beberapa waktu lalu, tidak sesuai dengan pakem yang ditentukan. Pihaknya pun kecewa dengan EO Cirebon Media yang sama sekali tidak melibatkan paguyuban Jaka Rara pada ajang tahunan pemilihan duta wisata dan budaya Kota Cirebon itu.
Harusnya, menurut prempuan yang akrab disapa Fifi, Penilaian itu bukan ditentukan dari malam final, tapi harusnya dari keseluruhan proses yang diikuti sejak awal. “Jaka Rara terpilih kemarin tidak sah, karena pemenang tidak mengikuti rangkaian dari awal kegiatan. Pemiliahan Jaka Rara tidak sesuai dengan pakem yang ditetapkan,” tutur Rara utama pada 2010 lalu. (Iwe/CNC)
0 komentar:
Posting Komentar