Peredaran Tabloid Kontras di Cirebon saat Masa Tenang Meresahkan
CIREBON - Ratusan Tabloid Kontras yang isinya menyudutkan calon presiden nomor urut 1 (Prabowo-Hatta) beredar di masyarakat di Kota Cirebon di saat masa tenang. Seperti yang ditemukan di sebuah warung sate di Jalan Pemuda Kecamatan Kesambi pada Senin (7/7) sekitar pukul 20.00 WIB, yang dibagikan oleh dua orang mengunakan sepeda motor.
Tabloid dengan delapan halaman tersebut berisikan Tragedy 98 yang dimana menceritakan kasus-kasus penculikan dan pengilangan paksa aktivis tahun 1997-1998.
“Saya dapat tabloid itu dari ponakan saya yang sedang menunggu di warung sate pinggir jalan. Setelah saya lihat dan dibaca ternyata isinya menyudutkan salah satu calon presiden,” kata Sapei (40) warga Cirebon.
Pria yang bekerja sebagai pedagang kaki lima (PKL) dijalan Pemuda itu, menyangkan adanya kampanye hitam dengan menyebarkan tabloid Kontras kepada masyarakat terlebih di berikan kepada anak kecil untuk disebar luaskan.
“Setelah saya mengetahu isi tabloid itu provokatif, saya langsung amankan, karena jelas-jelas insinya sangat meresahkan masyarakat,”ujarnya.
Dia menjalaskan, tabloid itu di berikan kepada keponakanya, dan kata keponakannya tabloid itu suruh ditaruh dimeja agar dibaca orang yang membelika sate.
"Saya berharap pelakunya ditindak karena memperkeruh suasana," katanya.
Terpisah Anggota DPRD Kota Cirebon dari Partai Golkar terpilih, Agung Sukirno menyangkan adanya tabloid yang menyudutkan pasangan Prabowo-Hatta banyak beredar dimasa tenang. Dia meninta kepada Panwaslu Kota Cirebon untuk segera menindak pelaku tersebut. Sebab bila tidak segera di tindak akan menjadi keresahan di kalangan masyarakat.
“Ini jelas Panwaslu Kota kecolongan, dan segera bertindak untuk segera menulusuri siapa biang keroknya,” kata warga Kalitajung ini.
Dia meminta, panwaslu segera berkoodinasi dengan aparat kepolisian untuk mengusut pelaku yang dengan sengaja menyebar luaskan tabloid tersebut. Bila tidak segera bertindak, kata Agung, ditakutkan akan menjadi pemicu gesekan anatar simpatisan.
“Saya menyangkan dimasa tenang masih ada upaya kampanye hitam. Karena yang namanya kampanye hitam jelas tidak dibenarkan,” ujarnya. (CNC)
0 komentar:
Posting Komentar