Selasa, 08 Juli 2014

Jelang Pilpres Bupati Cirebon Salurkan Traktor dan Pompa Untuk Hadapi Musim Tanam Kemarau


CIREBON - Puluhan traktor dan pompa air digelontorkan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon kepada para petani padi untuk menghadapi musim kemarau. Selain itu ribuan ton pupuk organik pun disalurkan untuk mengantisipasi kelangkaan urea bersubsidi di lapangan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Effendi mengatakan, bantuan tersebut merupakan bantuan rutin tahunan terbesar yang didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupate Cirebon.

“Saya lupa persisnya, tetapi jika dijumlahkan semua nilainya mencapai puluhan miliar rupiah,” katanya seusai penyerahan bantuan secara simbolis oleh Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi kepada perwakilan petani di Lapangan Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (8/7/2014).

Menurut Ali, bantuan yang diberikan kepada petani tahun ini terdiri atas 62 unit traktor tangan, 103 pompa air, 3 kultivator, 9 cator, dan 8000 ton pupuk organik.

Selain itu, bantuan juga diberikan kepada petani tebu berupa 12 mesin tebang serta peternak unggas mendapatkan 1500 dosis vaksis flu burung.

Ali berharap bantuan traktor tersebut bisa membantu petani dalam percepatan musim tanam berikutnya. “Dengan pengolahan tanah yang lebih singkat, tutup tanam pun lebih cepat dan padi sudah bisa dipanen sebelum terjadi kekeringan nantinya,” ucap Ali

Di sisi lain Ali mengaku langkah itu merupakan salah satu langkah juga untuk mencapai target produksi padi tahun ini yang mencapai 658.065 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 449.026 ton beras.

Target itu naik sekitar lima persen dari total produksi 2013 yang mencapai 626.728 ton gabah kering giling atau ekivalen 427.644 ton beras.

Targe dan capaian produksi beberapa tahun terakhir, diakui Ali memang sudah surplus jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi lokal warga Kabupaten Cirebon yang rata-rata hanya 94,33 kilogram per orang per tahun. Dengan jumlah penduduk 2,7 juta jiwa, kebutuhan konsumsi total memang hanya hanya sekitar 256.500 ton beras per tahun.

Meskipun demikian Ali juga mengakui bahwa kondisi alam sering kali menjadi kendala dalam peningkatan produktifitas padi di Kabupaten Cirebon. Selain kekeringan di musim kemarau, curah hujan ekstrim pada awal 2014 juga sempat membuat ratusan petani kehilangan hasil panennya.

Sementara itu Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi mengatakan, daerahnya memiliki potensi pertanian yang besar. Selain 53.560 hektare sawah, lahan perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Cirebon juga masih mencapai 16.270 hektare. “Oleh karena itu pembangunan pertanian harus terus mendapat perhatian serius,” katanya.

Selain bantuan traktor dan pupuk, Sunjaya juga akan mendorong percepatan realiasi peraturan daerah tentang alih fungsi lahan. Aturan itu diharapkan bisa mencegah merosotnya jumlah lahan pertanian dari tahun ke tahun.

Fluktuasi harga gabah yang masih selalu terjadi juga mendapat sorotan. Sunjaya mewacanakan adanya tempat penyimpanan gabah yang representatif di tingkat petani.

Dengan begitu mereka bisa menyimpan gabahnya di saat pasokan melimpah dan harga turun drastis, seperti saat panen raya. (PRLM)

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 TRIO MACAN All Right Reserved