Rabu, 02 Juli 2014

Target Pemantapan Jalan di Indramayu Meragukan


INDRAMAYU, (PRLM).- Hingga pertengahan tahun ini, ruas jalan berstatus milik Pemerintah Kabupaten Indramayu yang rusak karena tergenang banjir masih belum mantap seluruhnya. Hal itu memunculkan keraguan akan target pemantapan jalan sebanyak 80 persen seperti yang telah ditetapkan dalam renstra bisa terpenuhi.

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Binamarga, mengatakan, sebelum terjadi banjir, kemantapan jalan kabupaten sebenarnya sudah mencapai 70%. Akan tetapi, air banjir yang menggenang sebagian besar Kabupaten Indramayu pada awal tahun membuat kemantapan jalan berkurang setengahnya, yakni menjadi 35% dari total panjang jalan kabupaten 812 kilometer.

"Anggaran ideal yang dibutuhkan untuk bisa memantapkan jalan dalam jangka waktu dua tahun adalah sebesar Rp 300 miliar per tahun," katanya, Rabu (2/7/2014).

Adapun saat ini, anggaran yang telah direncanakan adalah Rp 262 miliar. Akan tetapi, karena ada peristiwa yang sifatnya force majeur, dia mengatakan, kebutuhan dana untuk pemantapan jalan itu membengkak dan meleset dari rencana. Menurutnya, per kilometernya jalan yang rusak itu biaya perbaikan ideal bisa mencapai Rp 160 juta/kilometer.

Adapun dengan perhitungan yang telah dilakukan pada saat ini, biaya perbaikan jalan per kilometernya hanya Rp 16 juta/kilometernya. "Itu berarti 10 persen dari anggaran idealnya," kata dia.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dinas Bina Marga Indramayu, jalan kabupaten yang rusak karena tergenang air merentang dari mulai wilayah barat sampai timur. Untuk wilayah barat, jalan yang rusak ada pada ruas jalan antara Patrol sampai Gantar.

Selain itu, ruas jalan antara Karang Sinom sampai Gabuswetan pun sejumlah bagian jalannya masih mengalami kerusakan. Sementara untuk daerah timur, jalan kabupaten yang masih mengalami kerusakan adalah ruas jalan Larangan-Tugu, Rambatan Wetan-Kebulen, Sukaurip-Tambi.

Terhadap jalan-jalan yang masih rusak tersebut, dia mengatakan, upaya perbaikan masih tetap dilakukan dengan cara penambalan dan melapisinya dengan hotmix. Sudirja menyebutkan, pada pekan depan perbaikan akan dilakukan di ruas jalan Anjatan-Gantar. Menurutnya, perbaikan jalan di ruas tersebut akan diprioritaskan karena menjelang peningkatan arus mudik.

"Ruas jalan itu menjadi jalur alternatif bagi yang mau ke atau dari Subang dan Sumedang. Jadi, kami akan lebih mengutamakan perbaikan jalan di sana. Dan perbaikannya akan dimulai pada minggu depan," tuturnya.

Berdasarkan penelusuran "PRLM" antara wilayah Haurgeulis sampai Anjatan, Kamis (29/5/2014) lalu, kondisi jalan rusak yang cukup parah terdapat di jalan raya bagian barat Stasiun Kereta Api Haurgeulis. Di wilayah tersebut, aktivitas perdagangan juga cukup ramai. Banyak terdapat toko-toko kelontong. Kendaraan yang hilir-mudik cukup sering.

Namun demikian, kualitas jalan yang tidak bagus, karena banyak aspal yang terkelupas, tidak sebanding dengan ramainya aktivitas perdagangan yang mensyaratkan tersedianya sarana infrastruktur yang memadai. Iman, salah seorang pedagang, mengatakan, kondisi jalan yang rusak tersebut bisa mengganggu jalur pengantaran barang-barang yang akan diperdagangkan. Waktu tempuh yang harus dicapai bisa lama.

"Tidak hanya bagi penjual, namun juga bagi pembeli pastinya berpengaruh. Kalau siang jalanan menjadi berdebu. Mereka mungkin akan terganggu oleh debu-debu tersebut," tuturnya. 

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 TRIO MACAN All Right Reserved