Polres Purwakarta Wacanakan Buka Tol Cikampek - Palimanan Untuk Arus Mudik
PURWAKARTA - Polres Purwakarta, Jawa Barat, akan memanfaatkan proyek Tol Cipali. Ruas jalan yang masih tanah merah itu, rencananya akan dibuka selama arus mudik lebaran tahun ini. Hal itu, untuk mengantisipasi kemacetan di jalur pantura dan tengah.
Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi, mengatakan, jika di ruas pantura dan tengah terjadi kemacetan kendaraan, maka kendaraan dari Jakarta akan disortir untuk masuk ke jalur proyek Tol Cipali. Akan tetapi, tak semua kendaraan bisa masuk ke jalur tersebut. Tentunya, akan ada pemilahan kendaraan apa saja yang boleh lewat atau yang tidak.
"Makanya, kami akan sortir dulu kendaraan yang bisa melintasi jalan tol yang belum jadi itu," ujarnya, Selasa (1/7).
Slamet menuturkan, pada arus mudik tahun ini kendaraan yang akan melintasi wilayah hukum Polres Purwakarta diprediksi mencapai lima juta unit. Atau naik 12 persen dari tahun sebelumnya. Dengan kendaraan yang terus bertambah, sudah bisa ditebak bila kedua jalur favorit yakni pantura dan tengah akan mengalami kemacetan parah. Terutama, pada puncak arus mudik.
Dengan begitu, kepolisian perlu melakukan rekayasa lalu lintas. Supaya, kemacetan ini bisa terurai. Salah satu rekayasanya, kendaraan dari dalam Tol Jakarta-Cikampek bisa diuang ke jalur selatan via Tol Cipularang. Atau tetap keluar dari Gerbang Tol Cikopo (Cikampek), lalu diarahkan ke jalur proyek Tol Cipali.
Apalagi, lanjut dia, wilayah Purwakarta merupakan corong utama pengatur arus lalu lintas selama arus mudik. Sehingga, sejak dini perlu ada antisipasi guna meminimalisasi kemacetan itu.
Biasanya, bila pantura mengalamu kemacetan, maka kendaraan dari Jakarta yang mengarah ke timur selalu dibuang ke jalur tengah dan selatan. Bahkan, diarahkan untuk memilih jalur alternatif. Akan tetapi, upaya ini belum maksimal. Sebab, di waktu-waktu tertentu saat arus mudik masih terjadi kemacetan parah. Bahkan, kendaraannya stuck.
Karena itu, tahun ini pihaknya akan mencoba membuka jalur Tol Cipali yang pelaksanaannya masih belum rampung tersebut. Tentunya, lanjut Slamet, jalur yang terbentang dari Cikopo (Purwakarta) sampai Palimanan (Cirebon) tidak semuanya bisa dimanfaatkan oleh kendaraan.
Yakni, pemanfaatannya hanya disekitaran bahu jalan. Jadi, untuk ruas jalan utamanya tidak boleh dilintasi sebelum proyek itu selesai.
"Jadi, kendaraan bisa memanfaatkan lahan di pinggiran jalan utamanya," ujarnya.
Adapun kendaraan yang bisa melintasi jalur itu, yakni yang jarak gardan dengan jalan cukup jauh. Karena, medan yang akan dilintasi masih berupa tanah merah. Nantinya, kendaraan yang masuk melalui lahan Tol Cipali ini akan keluar menuju Pagaden, Subang. Kemudian, pengendara bisa mengambil jalur utara ataupun memilih jalur tengah.
"Tapi, solusi ini sifatnya masih tentatif," ujarnya.
Sementara itu, Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Purwakarta Iptu Rullyanto Pahroen mengatakan, di wilayah hukumnya terdapat dua jalur alternatif. Yakni, jalur arteri dari mulai Ciganea-Sukatani-Darangdan-Padalarang-Bandung. Serta, jalur alternatif dari mulai Jalan Baru-Pasawahan-Pondoksalam-Wanasaya, menuju Sagalaherang Subang.
Kedua jalur alternatif ini, sangat vital. Sebab, bila pantura, tengah dan selatan macet parah, maka kendaraan itu akan diarahkan untuk mengambil jalur alternatif.
"Makanya, jalur alternatif ini mendapat prioritas pengawasan juga," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar