Hasil Tangkapan Nelayan Pantura Susut
INDRAMAYU--Para nelayan di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku akibat perubahan angin, hasil tangkapan ikan semakin berkurang.
"Perubahan suhu air laut di Indramayu, Jawa Barat, nelayan kesulitan mencari ikan sehingga hasil tangkapan mereka berkurang dibandingkan sebelumnya," kata Jarkoni salah seorang nelayan di Indramayu.
Angin timur dan suhu air laut tidak stabil, kata dia, paling nelayan hanya mendapatkan 300 kilogram ikan, biasanya mereka membawa sekitar 600 hingga 700 kilogram berbagai jenis ikan.
Hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Indramayu sulit diandalkan karena tergantung cuaca, kata Jarkoni, kini angin timur mereka merugi.
Sementara itu Jaya, salah seorang pedagang ikan di pasar tradisional Kabupaten Indramayu, mengatakan, hasil tangkapan menurun pedagang kesulitan pasokan ikan, sehingga memicu kenaikan harga ikan tersebut.
Menurut dia, pedagang ikan di Indramayu masih mengandalkan hasil tangkapan nelayan setempat, jika kondisi cuaca normal pasokan lancar, tapi kini kiriman terhambat.
Dirinya berharap budidaya ikan laut di Indramayu ditingkatkan, supaya pasokan tidak mengandalkan hasil tangkapan karena sering terkendala cuaca buruk.
Jubaedah perajin olahan ikan mengaku, hasil tangkapan nelayan berkurang, perajin kesulitan mendapatkan bahan baku, selain itu harganya melambung.
Dikatakannya, kini ikan tongkol lurik segar naik menjadi Rp23 ribu per kilogram, sebelumnya hanya Rp18 ribu per kilogram, diharapkan tangkapan kembali normal sehingga mudah mendapatkan ikan segar tersebut.
Dedy Aryanto maneger Tempat Pelelangan Ikan Glayem Indramayu, menuturkan, hasil tangkapan nelayan di Indramayu masih belum normal, akibat cuaca sepanjang pesisir utara laut Jawa tidak stabil, meski ribuan ribuan nelayan setempat memaksakan melaut.
0 komentar:
Posting Komentar