Pedagang Timun Suri Asal Indramayu Padati Karawang
KARAWANG, (PRLM).- Para pedagang timun suri asal Indramayu mulai memadati wilayah Kabupaten Karawang pada hari pertama Ramadan, Minggu (29/6).
Mereka diprediksi akan mengadu nasib di daerah lumbung padi hingga bulan puasa berakhir nanti.
Dari pantauan PRLM, para pedagang timun suri mulai mendirikan tenda di sejumlah titik strategis, dari wilayah Kecamatan Cikampek hingga Karawang kota.
Dimana ada lahan kosong yang banyak dilintasi warga, mereka membangun lapak penjualan timun suri.
Sutrisno (35), pedagang timun suri yang mengkal di Jalan Ir. H. Djuanda Cikampek mengatakan, dirinya akan tinggal di dalam tenda sebulan penuh. Dia sengaja datang dari Indramayu untuk berjualan timun suri.
“Saya telah melakukan hal ini sejak beberapa tahun silam. Setiap Ramadan tiba, saya mencoba merantau untuk berjualan buah yang hanya diburu pada bulan puasa,” katanya, Minggu (29/6).
Dikatakan, selama bulan puasa, Sutrisno meninggalkan keluarganya di Patrol Indramayu. “Saya rela jauh dari keluarga, untuk mencari keutungan bekal lebaran," tutur dia.
Dikatakan, untuk tahap awal dia membawa satu ton timun suri ke Cikampek. Diharapkan barang dagangannya itu bisa habis terjual dalam tempo beberapa hari saja. Setelah itu dia akan memesan kembali timun suri dari rekannya yang berada di Indramayu.
Konon, para pedagang tidak perlu pulang ke Indramayu untuk mendapatkan timun suri, Sebab, komoditas itu akan diantar langsung oleh pemasoknya.
Sutrisno mengaku hanya menyiapkan modal sebesar Rp 3 juta untuk berdagang timun suri. Biasanya modal sebesar itu akan berkembang menajdi Rp 10 juta pada akhir puasa nanti.
“Modal ini kami putar-putar aja bang biar bisa belanja hingga Ramadan berakhir,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Naryo (40), pedagang timu suri lainnya yang mangkal di jalan Galuh Mah, Kecamatan Telukjambe Timur.
Menurut dia, pada saat Ramadan, konsumen timun suri berdatangan dari mana-mana. “Dengan membludaknya konsumen, kami bisa menjual timun suri sedikit lebih mahal ketimbang harga pembeliannya,” ujar Naryo.
Sayangnya, lanjut dia, penjual timun suri pun semakin banyak pada saat bulan puasa. “Memang banyak saingan, sehingga kami tidak bisa menaikan harga timun suri seenak hati. Harus ada kesepakatan dengan rekan-rekan pedagang lainnya,” tutur Naryo.
0 komentar:
Posting Komentar