Bulog Indramayu Sulit Penuhi Serapan Beras Petani Hingga 100 Persen
INDRAMAYU, (PRLM).- Merealisasikan target serapan beras hingga seratus persen akan tampak sulit dipenuhi Sub Divre Bulog Indramayu pada tahun ini. Pasalnya, realisasi serapan beras di Indramayu sampai pertengahan tahun ini bahkan belum melebihi angka 40%.
Wakil Kepala Subdivre Bulog Indramayu, Heri Sulistyo menyebutkan, target serapan beras pada tahun ini sebesar 97.500 ton. Namun demikian, sampai 29 Juni kemarin, serapan beras yang terealisasi baru mencapai 28.405 ton.
Menghadapi kondisi seperti ini, Heri mengakui kemungkinan bahwa target tidak bisa direalisasikan sepenuhnya. "Mungkin 80% dari target yang bisa direalisasikan pada akhir tahun ini," tuturnya, Senin (30/6/2014)..
Dia mengatakan, penyebab lemahnya serapan beras pada tahun ini disebabkan oleh pola panen dan harga beli beras di tingkat petani. Terkait soal panen, dia menyebutkan, pelaksanaannya tidak dilakukan secara serempak. Alhasil, ketersediaan beras dari panen tidak cukup kuat untuk membuat harga turun.
Hal tersebut pada akhirnya berpengaruh kepada harga beli kepada petani. "Harga jual tergolong mahal karena panen yang tidak serempak. Di pasaran sampai saat ini sekitar Rp 7.500/kg, sedangkan harga yang kami tetapkan adalah Rp 6.600/kg," tuturnya.
Dia mengatakan, adanya panen musim kemarau II diharapkan bisa menggenjot serapan beras oleh Subdivre Bulog Indramayu pada tahun ini. Menurutnya, bila bisa panen serempak, harapannya harga bisa turun, sehingga penyerapan bisa ditingkatkan.
"Kami juga saat ini berupaya meningkatkan penyerapan dengan penguatan mitra kerja dan satgas. Terutama satgas yang biasanya sering turun ke tingkat petani untuk beli gabah," ujarnya.
Sementara itu, penyaluran alokasi beras miskin sampai tanggal 29 Juni kemarin cukup tinggi. Mencapai 97,27%. Heri menyebutkan, target penyaluran raskin pada tahun ini sebanyak 20.880 ton, sedangkan realisasinya mencapai 20.311 ton.
"Kendala yang masih ada dalam penyaluran raskin ini adalah masih adanya yang menunggak," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar