Ikan Japung Waduk Darma Kuningan Kembali Dilanda Musibah Kematian Massal
KUNINGAN, (PRLM).-Ikan mas dan mujaer dalam ratusan kolam jaring terapung di perairan Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, kembali dilanda kematian massal.
Kematian massal ikan tersebut, menurut sejumlah masyarakat dan pemilik japung di Waduk Darma, telah berlangsung selama tiga hari terakhir, karena faktor cuaca buruk.
Menurut sejumlah pemilik kolam japung di perairan Waduk Darma sekitar Desa Jagara, Kecamatan Darma, akibat musibah tersebut, hampir sebagian besar ikan emas dan mujair dalam ratusan kolam japung, mati tidak terselamatkan. Namun, sejauh ini belum ada pihak yang mendata total ikan yang mati serta taksiran kerugaian materinya.
Ikan-ikan yang terkena musibah kematian massal kali ini, menurut para pemilik japung di Waduk Darma, sebagian besar sudah usia layak panen dipersiapkan untuk panen maremaan lebaran idul fitri yang akan datang.
Sebelumnya, kawasan perairan Waduk Darma sepekan yang lalu sempat beberapa hari diliputi dulu cuaca buruk. Menyikapi itu, para pemilik kolam japung diperairan itu pun, segera berupaya penyelamatan ikan peliharaan mereka, dari ancaman kekurangan oksigen akibat cuaca buruk.
Di antaranya dengan memasang mesin pompa dan jaringan pipa sirkulasi air pada rangkaian kolam japung, sampai memondah-mindahkan posisi rangkaian kolam japungnya mencari kondisi air yang lebih segar.
"Dengan upaya itu, ikan-ikan pada kolam japung di sini saat itu sempat terselamatkan. Musibah kematian massal ikan kolam japung Waduk Darma sekarang, terjadi dalam kondisi cuaca sudah membaik," ujar salah seorang petani budi daya ikan japung di Waduk Darma, Edi (50) warga Desa Jagara, Kecamatan Darma, yang sedang berada di kolam japung miliknya di sekitar Desa Jagara, Minggu (29/6/2014).
Edi, dibenarkan sejumlah warga sekitar perairan Waduk Darma di Desa Jagara, seperti di antaranya Udin (43) dan Maman (34), menyebutkan, selama tiga hari terakhir, warna air permukaan Waduk Darma, di sekitar Desa Jagara, berubah jadi keruh kehitam-hitaman. Selain itu, juga berbaur aroma bau besi.
Untuk mengurangi kerugian materi, para pemilik kolam japung yang masih berisi ikan hidup, dalam tiga hari terakhir teramati sibuk berloma-lomba memanen dan menjual ikannya.
Di balik itu, ikan-ikan yang sudah lemas dan mati segera ditarik dan diobral murah kepada para pedagang ikan dadakan, dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga jual ikan hidup. Sementara, ikan dari japung yang terlanjur membusuk, segera diangkat dan dikuburkan di darat.
Menurut Kepala Desa Jagara, Kecamatan Darma, yang juga Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Perairan Umum Jawa Barat Umar Hidayat, jumlah kolam jaring apung di Waduk Darma, saat ini sudah mencapai sedikitnya 700 kolam. Saat terjadi kematian massal ikan japung sekarang, menurut Umar Hidayat, sebagian besar kolam japung itu lagi berisi ikan usia layak panen.
Sementara itu, kematian massal ikan japung di Waduk Darma, yang sudah berulangkali terjadi, biasanya disebabkan karena adanya arus balik air. Selain itu, juga sering disebabkan oleh penurunan kadar oksigen disertai peningkatan kadar asam dalam air.
0 komentar:
Posting Komentar