Selasa, 03 Juni 2014

Kondisi Puskesmas Bantu Sutawinangun Memprihatinkan


KEDAWUNG, (CNC).- Genteng dan Plafon bagian belakang Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sutawinangun Kecamatan Kedawung runtuh, Selasa (3/5). Kepala Puskesmas melalui perawat kesehatan, Waroi yang tengah bertugas di dalam kantor mengatakan, pada pukul 09.30 WIB, pihaknya mendengar kerumunan anak-anak berlarian di belakang kantor. Saat meninjau lokasi, ternyata genting dan plafon puskesmas tersebut runtuh.

“Saat itu anak-anak sedang bermain, untung saja runtuhan genting dan plafon tidak menimpa mereka, memang kondisi bangunan ini sudah memprihatinkan,” ungkap Waroi.

Waroi menjelaskan, bagian atas gedung seperti genteng, plafon dan risplang sebenarnya sudah dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Ia mengungkapkan, bangunan yang sejak 1995 belum mengalami renovasi tersebut sebetulnya tidak bisa difungsikan sebagai kantor puskesmas pembantu di Desa Kertawinangun. Lanjut ia mengatakan, semua sisi bagian gedung puskesmas juga tidak layak pakai untuk memfasilitasi pasien yang berobat ke Puskesmas ini.

“Kondisinya memang sudah lama tidak layak menjadi tempat fasilitas puskesmas, plafonnya saja sudah rusak. Apalagi kalau hujan pasti bocor, ini kan bahaya buat pasien,” terangnya.

Ia merasa prihatin, jika kondisi seperti itu terus menerus terjadi di puskesmas. Apalagi menurutnya, setiap hari pasien yang hendak berobat berjumlah sekitar 30-40 orang dan rata-rata pengunjung saban harinya adalah pasien ibu hamil. Waroi menerangkan, pihak puskesmas sudah mengajukan bantuan renovasi kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk mengatasi masalah demikian.

“Pelayanan yang diberikan di puskesmas Bantu Desa Sutawinangun adalah kesehatan anak dan ibu (KAI), saya jadi khawatir sendiri,” paparnya.

Hal serupa diungkapkan Kuwu Desa Sutawinangun, Dedi Suparto mengatakan, pihak kepala desa lama Heri Haryadi dan kepala puskesmas dr Budi pernah mengusulkan kepada pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon terkait rencana renovasi gedung puskesmas bantu Sutawinangun. Namun, dikatakan, hingga saat ini usulan tersebut belum kunjung direalisasikan oleh pemerintah daerah.

“Janjinya pada bulan Mei lalu, perehaban akan dimulai, namun hingga saat ini juga belum ada kabar melanjutkan renovasi itu,” ungkapnya.

Dedi menilai, keberadaan puskesmas bantu di Desa Sutawinangun itu sangat membantu sebagai pelayanan kesehatan warganya. Maka, pihaknya merasa khawatir jika, pelayanan kesehatan warganya tidak bisa mendapat pelayanan maksimal dari petugas puskesmas bantu Sutawinangun.

“Kondisi sepert ini jelas mengganggu pelayanan bagi warga, saya khawatir pasien enggan berobat di puskesmas ini,” paparnya. (Iwe/CNC)

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 TRIO MACAN All Right Reserved