Abdi Dalem Keraton Kasepuhan Dilarang Golput
LEMAHWUNGKUK, (CNC).- Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengeluarkan larangan golongan putih (golput) bagi sekitar dua juta abdi dalem dan wargi Kesultanan Cirebon yang memiliki hak pilih, khususnya di Keraton Kasepuhan Cirebon, saat Pilpres 9 Juli mendatang.
Dia menekankan, larangan itu diberlakukan mengingat penggunaan hak pilih akan menentukan masa depan bangsa ini. Meski menyatakan Keraton Kasepuhan dalam hal ini netral, dia mengimbau presiden yang dipilih nanti sebaiknya yang memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal.
"Kalau di Cirebon khususnya, pilih presiden dengan visi amanat Sunan Gunung Jati yakni Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin (Saya titip masjid dan fakir miskin)," kata Sultan usai menghadiri acara Gerakan makan gulai di Pendopo Keraton Kasepuhan, Senin (9/6).
Amanat itu sendiri berarti presiden yang dipilih haruslah berakhlak baik dan dekat dengan masyarakat. Terutama, lanjut dia, presiden yang terpilih harus memperhatikan unsur-unsur kearifan lokal, di antaranya keberadaan keraton-keraton di seluruh Indonesia.
Hal ini mengingat, kearifan lokal mengandung budi pekerti serta akhlak baik yang harus dimiliki masyarakat Indonesia. Karena itu, dia dalam kesempatan itu meminta presiden terpilih untuk tak memandang keraton sebagai bangunan tua.
Ditanya kemungkinan adanya permintaan dukungan dari capres tertentu, dia mengaku semua tim sukses masing-masing capres telah mendekati Keraton Kasepuhan. Dia meyakinkan, keraton dalam posisi netral dalam pemilu manapun, termasuk pilpres.
"Semua tim sudah mendekati, secara prinsipil kami tak menolak karena kami berposisi netral. Yang penting, semua abdi dalem dan wargi harus milih," tegas dia.
Dia pun tak mempermasalahkan apabila keraton dijadikan lokasi kampanye capres. Namun dia mengingatkan, hal itu bukan berarti keraton memihak salah satu calon. (Enon/CNC)
0 komentar:
Posting Komentar