New Design

Recent Post

Senin, 30 Juni 2014
Pemkab Cirebon Perketat Pengawasan Makanan Berformalin

Pemkab Cirebon Perketat Pengawasan Makanan Berformalin


CIREBON – Setelah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cirebon, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra menginstruksikan jajarannya memperketat pengawasan makanan dan harga sembako. Pasalnya, sejumlah bahan makanan dengan kandungan pengawet berbahaya (formalin) kemarin ditemukan beredar di pasar tradisional di Kabupaten Cirebon.

Di Pasar Minggu Palimanan tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, menguji sejumlah bahan makanan seperti mie kuning (mie baso), tahu kuning, agar-agar, kerupuk mlarat, dan sosis. Setelah melakukan pengujian, Disperindag menemukan bahan pengawet makanan atau formalin dalam mie kuning.

Diketahui, beberapa pasar tradisional juga menjual bahan makanan berformalin tersebut seperti, Pasar Pasalaran Plered dan Pasar Minggu.

Bupati Cirebon mengatakan, setelah melakukan pengujian di dua pasar tradisional, pihaknya menemukan bahan makanan mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi ksehatan.

“Sampel bahan makanan yang diuji diambil dari dua pasar tradisional, ternyata di antaranya terbukti berformalin, seperti mie baso. Jika dikonsumsi, dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker,” bebernya.

Ia melanjutkan, terkait penemuan bahan makanan berforalin tersebut, melalui dinas terkait pihaknya akan melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada para pedagang mengenai bahan makanan yang aman dikonsumsi.

“Kami melalui Disperindag berjanji akan memperingatkan para penjual. Dan, perajin bahan makanan akan diberi pengetahuan mengenai bahan-bahan yang seharusnya digunakan,” katanya.

Selain itu, dalan sidak tersebut Sunjaya berjanji siap mengggelar operasi pasar menyusul sejumlah bahan pangan pokok mengalami kenaikan harga.

Bahan pangan yang kini naik di antaranya cabai merah dari Rp 8.000/kg menjadi sekitar Rp 12.000/kg, bawang merah dari Rp 12.000/kg kini menjadi Rp 24.000/kg, telur ayam dari Rp 17.000/kg menjadi Rp 19.000/kg, daging ayam dari Rp 28.000/kg menjadi Rp 33.000/kg, hingga daging sapi dari sekitar Rp 90.000/kg menjadi Rp 95.000/kg.

Kenaikan sembako masih dalam batas kewajaran, sehingga kami belum perlu melakukan operasi pasar. Tapi kalau harga sudah bergejolak tinggi, kami siap menggelar operasi pasar,” terangnya.

Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon Haki mengatakan, kenaikan harga bahan pangan kemungkinan masih terjadi terutama menjelang lebaran mendatang. Namun dia

meyakinkan akan menjaga kestabilan harga dengan memperlancar pasokan bahan pangan pokok.

“Harga akan semakin meninggi menjelang lebaran. Tapi jangan terlalu tinggi, kami akan jaga pasokan lancar untuk mencegah lonjakan harga terlalu tinggi,” katanya.

Disamping itu, pihaknya akan melakukan pengawasan terkait penemuan bahan makanan yang mengandung formalin. Pedagang akan diberi sanksi berupa teguran, sementara perajinnya akan diberi pembinaan mengenai zat-zat berbahaya dalam makanan, sehingga makanan yang dijual layak untuk dikonsumsi (suara gratia)
Jam Kerja Dipangkas, PNS Indramayu tak Punya Alasan untuk Malas

Jam Kerja Dipangkas, PNS Indramayu tak Punya Alasan untuk Malas


INDRAMAYU - Selama bulan Ramadhan 1435 Hijriyah, jam kerja para pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Indramayu, dikurangi. Namun meskipun demikian, kinerja mereka diharapkan terus meningkat.

Pengurangan jam kerja bagi para PNS itu didasarkan pada Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah nomor 0061.2/997/Org tentang ketentuan hari kerja, jam kerja dan pakaian kerja pegawai pada bulan Ramadhan. 

Pada hari biasa, jam kantor dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. Berdasarkan surat edaran itu, jam kerja selama bulan Ramadhan mengalami perubahan, yakni dimulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB.

Jam kerja itu berlaku untuk Senin sampai Kamis. Sedangkan untuk Jumat, jam kerjanya berakhir pada pukul 15.30 WIB.

Namun, kebijakan pengurangan jam kerja tersebut dikecualikan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memberi pelayanan langsung kepada masyarakat, yang sifat pemberian pelayanannya secara terus menerus. Selain itu, surat edaran tersebut juga tidak berlaku bagi lembaga pendidikan negeri maupun swasta.

Bupati Indramayu, Anna Sophanah mengatakan, perubahan jam kerja bagi PNS itu telah sesuai dengan peraturan yang ada. Kebijakan tersebut untuk menciptakan rasa saling menghormati antarsesama serta menciptakan kekhusyukan beribadah pada saat Ramadhan.

Namun, Anna meminta agar puasa dijadikan sarana untuk beribadah. Dengan demikian, kinerja para PNS di Indramayu bisa semakin bagus. ''Puasa jangan jadi beban dan hambatan dalam bekerja,'' tegas Anna.

Anna mengimbau agar PNS dapat menjaga kedisiplinan dan bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Dengan demikian, dapat memberikan layanan prima bagi masyarakat. 

''Pemerintah sudah memberlakukan pengurangan jam kerja selama Ramadhan. Jadi tidak ada alasan bagi pegawai untuk malas bekerja atau mangkir dari tugasnya,'' tandas Anna. 
156 Anggota Polres Cirebon Naik Pangkat

156 Anggota Polres Cirebon Naik Pangkat



CIREBON (CNC).- Sebanyak156 anggota kepolisan dari Polres Cirebon, naik satu tingkat dari pangkat sebuelumnya, kenaikan pangkat dilakukan secara simbolis oleh Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema di halaman Mapolres Cirebon, Jl Dewi Sartika Sumber No. 1 Cireebon, Senin (30/6).

Dari 156 anggota yang pangkatnya dinaikan satu tingkat diantaranya adalah berpangkat AKP menjadi Kompol 1 orang, IPTU ke AKP 1 orang, AIPDA ke AIPTU sebanyak 53 orang, BRIPKA ke AIPDA 10 orang, BRIGADIR ke BRIPKA 31 orang dan BRIPTU ke BRIGADIR 60 orang.

Dalam sambutannya Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema mengatakan, dalam kenaikan pangkat tersebut, perlu disadari bahwa kenaikan ialah hak seluruh anggota kepolisian, namun hal tersebut tidak lepas dari kerja keras kita semua.

“Kenaikan pangkat bagi anggota kepolisian tidaklah mudah, perlu kerja keras dan sisiplin yang tinggi dari setiap anggota, Polri tidak membutuhkan anggota yang hanya kerjanya duduk manis, namun Polri membutuhkan anggota yang kreatif dan trampil dalam menjalani tugas-tugas sebagai mana mestinya,” ungkapnya.

Dimanapun anggota Polis bertugas, menurut Kapolres, hendaknya memberikan pelayanan terbaik dan ramah kepada masyarakat, seperti yang sudah tercantum dalam moto Polri yaitu, Senyum, Sapa, Salam kepada masyarakat.

“Oleh karena itu perlu ketahui, dibalik kebanggaan kenaikan pangkat yang diraih anggota kepolisian, harus diikuti dengan kerja keras,” tambahnya.

Kapolres berharap kepada semua anggota yang dinaikan Pangkatnya, pihaknya berharap jadilah Polisi yang modern dan profesionala dalam menjalankan tugasnya, kenaikan pangkat tersebut bagian dari pada pembinaan karir terhadap anggota Polri yang dipandang dan dinilai drajatnya untuk menjunjung tinggi Polri.

“Kami berharap kepada seluruh anggota yang pada hari ini naik pangkat, harus lebih baik dan lebih Profesionla dalam berkerja, sehingga memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik,”ujarnya. (Adk/CNC)
Ramadan, Berandalan Motor Cirebon Tetap Beraksi

Ramadan, Berandalan Motor Cirebon Tetap Beraksi


CIREBON (CNC).- Peristiwa pembacokan di wilayah hukum Polres Cirebon Kota yang masuk ke Polsek Utara Barat (Utbar) kembali terjadi, kali ini menimpa Seno Sanintyasa (21) warga Jalan Cangkring 2 Gang Bima V RT/ 05 RW/06 Kel/Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon, Senin (29/6) sekitar pukul 00.00 WIB.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Seno datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD)Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Gunungjati Kota Cirebon bersama rekan dan ibunya beserta anggota polisi sekitar pukul 03.00 WIB dinihari.

"Benar, Seno datang kesini memeriksakan luka sayatan benda tajam di bahu kanan bagian belakang, namun pagi harinya sudah pulang," kata salah satu perawat RSUD Gunungjati yang namanya enggan untuk dikorankan, Selasa (30/6) sore.

Dikatakanya, luka yang dideritanya tidak begitu parah, hanya saja teman korban dan ibunya kwatir luka yang dialami Seno akibat benda tajam itu mengandung racun.

“Mereka takut senjata tajam yang mengenai anaknya itu ada racunya makanya mereka memeriksakan kesini," ujar perawat singkat.

"Ia mas, tadi malam ada keributan kecil di depan rumah, dan anak saya yang menjadi korbannya,"kata Sariah ibu Seno, saat CNC kunjungi kediaman Seno.

Dijelaskanya, malam itu anak sulungnya bersama adik dan temanya sedang bermain cat pilok disamping rumah. Kemudian, kata dia, Seno mengantarkan salah satu temannya ke jalan depan rumah dan terjadilah insiden kecil yang mengakibatkan ada sayatan di baku kanan bagian belakang.

"Ada enam motor dari arah Jalan Tentara Pelajar menuju Jalan Kartini dan entah apa sebabnya dari keenam remaja yang melintas salah satunya mengeluarkan parang dan membacok Seno," katanya.

Beruntung Seno bisa menghindar, sehingga luka yang diderita Seno tidak parah. Hanya saja, pasca insiden itu, rekan-rekan Seno meminta untuk memeriksakan luka yang diderita Seno, karena takut senjata tajam yang mengenai Seno mengandung racun.

"Saya sempat kaget, karena selama ini anak saya tidak pernah punya musuh, dan selalu ada di rumah, pokonya anak saya tidak tau menau," jelasanya. (FC/CNC)
Pemprov Jabar siapkan bus gratis untuk mudik lebaran

Pemprov Jabar siapkan bus gratis untuk mudik lebaran


BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berencana menyiapkan ratusan bus gratis untuk melayani masyarakat yang hendak pulang kampung atau mudik hari raya Lebaran keberbagai kota di Jawa dan Sumatra. "Armada mudik gratis akan dipersiapkan dengan alokasi anggaran dari APBD," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar Dedi Taufik di Bandung, Senin (30/6).

Ia menuturkan Dinas Perhubungan telah mempersiapkan pengadaan bantuan armada angkutan mudik lebaran berupa angkutan darat bus untuk tujuan wilayah Jawa dan Sumatra. Armada yang disiapkan itu, kata Dedi, jumlahnya ratusan unit bus Damri yang dipastikan kondisinya layak jalan untuk mengangkut orang.

"Sekarang kita sedang melakukan penataan armada Damri yang akan di kerahkan sebanyak ratusan bus yang layak jalan," kata Dedi.

Ia mengatakan program angkutan bus gratis itu akan segera disosialisasikan kepada masyarakat umum dan para pegawai perusahaan swasta di Jabar. Ia berharap program tersebut dapat dibantu oleh perusahaan swasta dengan menyisihkan sebagaian dana CSR untuk menyediakan angkutan mudik gratis bagi karyawannya atau masyarakat umum.

"Di Jabar banyak perusahaan-perusahaan besar dengan jumlah karyawan yang mencapai ratusan ribu orang, jadi diharapkan bisa menyisihkan sebagaian dana CSR-nya untuk menyediakan armada mudik," katanya.

Selain menyiapkan armada mudik gratis, Dinas Perhubungan Jabar juga akan meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan kelayakan kondisi kendaraan umum angkutan orang yang beroperasi pada musim mudik Lebaran. Persiapan lainnya yakni pengawalan dan pemetaan daerah rawan kemacetan serta meninjau kondisi kelayakan jalan di jalur mudik wilayah Jabar.

"Upaya pengaturan lalu lintas akan diterapkan seperti tahun sebelumnya dengan metode rekayasa lalu intas menggunakan jalur alternatif dan sistem buka tutup," kata Dedi.
Pemkot Cirebon Bakal Bongkar Ruko di Jalan Cipto

Pemkot Cirebon Bakal Bongkar Ruko di Jalan Cipto


KEJAKSAN, (CNC).- Pemerintah Kota Cirebon berencanan membongkar sejumlah rumah toka (ruko) yang sempat pembongkarannya tertunda. Dikarenakan, target perluasan Jalan Cipto Mangunkusumo rampung di tahun ini, mengingat kawasan tersebut proyeksinya sebagai kawasan central business district (CBD). Saat ini, dari sekitar 5 kilometer (KM) panjang Jalan Cipto, baru sekitar 2 km yang dilebarkan.

Pantauan CNC beberapa ruas jalan Cipto yang baru beberapa bulan saja di perlebar sudah terlihat jalan berlubang. Lubang-lubang tersebut cukup berbahaya bagi penguna jalan terutama pengendara sepeda motor bila melintas dimalam hari.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Kota Cirebon Yoyon Indrayana mengatakan, pelebaran jalan yang akan dilakukan tahun ini merupakan lanjutan dari pekerjaan tahun sebelumnya. Saat ini setidaknya tersisa 3 km dari jalan tersebut yang belum diperlebar.

"Pelebaran Jalan Cipto akan kembali dikerjakan mulai lokasi depan Radio Nuansa hingga perempatan Jalan Pemuda, termasuk perbaikan jalan-jalan yang berlubang," katanya baru baru ini.

Dalam kesempatan itu, Ia juga memastikan akan adanya pembongkaran sejumlah ruko di sekitar Jalan Cipto yang masih berdiri. Sebelumnya di lokasi Jalan Cipto yang telah dilebarkan, masih berdiri sejumlah ruko yang pembongkarannya sempat tertunda.

Dia mengklaim, pemkot dan pemilik ruko telah sepakat mengenai harga tanah tempat ruko itu berdiri. Untuk ini pemkot telah menganggarkannya melalui APBD miliaran rupiah. Begitu juga untuk fisik pelebaran jalan.

"Saat ini masih lelang untuk pekerjaan fisiknya, kemungkinan setelah lebaran dikerjakan," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno pernah menjanjikan penataan di kawasan Cipto. Kawasan ini dianggap sebagai etalase kota sehingga layak ditata menjadi lebih indah.

"Taman-taman kota di sekitar jalan akan ditata, bahkan direncanakan ada air mancur di sekitar jalan tersebut," ujarnya. (Enon/CNC)
Perpecahan Internal DPD Nasdem Kota Cirebon makin memanas, Suksesi Jokowi Terancam

Perpecahan Internal DPD Nasdem Kota Cirebon makin memanas, Suksesi Jokowi Terancam


CIREBON (CNC).- Internal DPD Nasdem Kota Cirebon semakin memanas, perpecahan internal partai pun semakin tak terbendung. Dewan Pakar Partai Nasdem Kota Cirebon, Junizar Wisnadjaja mengakui kondisi partainya sedang memanas dan banyak pihak yang menginginkan Ketua Nasdem Kota Cirebon Hj Eti Herawati (Eeng Charli) lengser.

“Memang begitu. Harus ada perombakan di kepengurusan,” ungkap Junizar kepada sejumlah wartawan, Sabtu (28/6).

Dia mengatakan, saat ini banyak pengurus DPD Partai Nasdem Kota Cirebon yang menghendaki perombakan kepengurusan, salah satunya pergantian ketua DPD. Junizar menyebutkan, beberapa waktu lalu sebagian besar pengurus DPD Partai Nasdem telah berkumpul dan menyatakan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja ketua DPD.

“Kami sudah berkumpul dan menyatakan sikap terhadap kepengurusan Nasdem Kota Cirebonsaat ini, hasilnya sebagian besar menginginkan pergantian ketua,” ungkapnya.

Hasil pada saat pertemuan dengan para anggota DPD, Junizar mengatakan hasil itu secara tertulis dan bisa dibuktikan. Pihaknya menyesalkan, pasca Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu, masih meninggalkan sejumlah persoalan yang belum sempat diselesaikan oleh Hj Eti Herawati sebagai Ketua DPD. Dia menegarai, menjelang Pilpres yang tinggal menghitung hari, suara partainya dipastikan akan terpecah.

“Persoalan yang terjadi di internal Partai Nasdem sudah begitu rumit. Apalagi banyak pihak yang menginginkan Hj Eti Herawati mundur,” paparnya.

Baik cepat atau lambat, pihaknya memastikan akan mencuat mosi tidak percaya kepada ketua DPD. Menurutnya, tidak ada yang bisa lagi membendung desakan itu. Sebagian besar pengurus, dikatakan Junizar, menyadari kinerja ketua DPD dinilai jauh dari harapan semestinya.

“Dipastikan ke depannya, muncul mosi tidak percaya dari anggota,” pungkas Junizar.

Menanggapi hal demikian, saat dikonfirmasi, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Cirebon, Hj Eti Herawati mengatakan, memanasnya suhu internal partainya, Eti tidak berkata banyak. Menanggapi demikian, Eti hanya bisa menyerahkan sepenuhnya kepada DPD Jabar.

“Masalah interbal partai, saya hanya bisa menyerahkan sepenuhnya kepada DPW Nasdem Jawa Barat,” kata Eti usai memberikan ta’jil dan sosialisasi Jokowi-JK, di Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Senin (30/6). 
Plangon, Lokasi Ngabuburit Pilihan Warga Cirebon

Plangon, Lokasi Ngabuburit Pilihan Warga Cirebon


Ngabuburit merupakan istilah akrab bagi warga untuk jalan-jalan menunggu waktu buka puasa tiba. Di Cirebon, salah satu yang dikenal sebagai tempat paling favorit untuk menunggu beduk Maghrib tersebut adalah daerah Plangon, sebuah objek wisata hutan kera yang terletak di Kelurahan Babakan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

Doni (35), warga sekitar objek wisata Plangon, mengakui bahwa lokasi tersebut selalu ramai dikunjungi warga di saat Ramadan pada setiap tahunnya. Dan untuk tahun ini, Doni memperkirakan pengunjung lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Di sini setiap tahun ramai warga, mereka ngabuburit, sambil menyaksikan tingkah kera yang lucu-lucu di tepi jalan,” ungkap Doni, Minggu (29/6).

Senada dengan Doni, Fakihudin (51), seorang penjaja kacang rebus di sekitar Plangon menambahkan, keramaian kunjungan warga tersebut memberikan rizki tersendiri bagi dirinya dan beberapa teman profesi yang mengais keuntungan di lokasi tersebut.


“Mungkin ini yang dinamakan berkah puasa, padahal biasanya sepi, para pengunjung membeli kacang untuk diberikan kepada kera-kera yang mereka tonton,” katanya. (cipost)
Posisi Strategis, Menjadi Magnet Kuat Kota Cirebon

Posisi Strategis, Menjadi Magnet Kuat Kota Cirebon



CIREBON, (PRLM).- Strategisnya posisi Cirebon terutama Kota Cirebon menjadi magnet yang kuat untuk menarik investasi.

Meski Pemkot Cirebon tidak aktif mencari investor, namun investor dengan sendirinya, menanamkan investasinya di Kota Cirebon.

Berdasarkan data yang dimiliki Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP), nilai investasi di Kota Cirebon setiap tahun naik. Setidaknya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Menurut Kabid Penanaman Modal BPMPP Kota Cirebon, Edy Tohidi, tiap tahun nilai investasi di Kota Cirebon meningkat.

"Salah satu indikasinya adalah pesatnya pertumbuhan hotel di Kota Cirebon, terutama dalam tiga tahun terakhir," katanya.

Lebih lanjut Edy menjelaskan, nilai investasi pada 2012 sebesar Rp 485 miliar. Tahun 2013 naik menjadi sebesar Rp 489 miliar dan pada tahun 2014 hingga Mei, sudah tercatat sebesar Rp 240 miliar.

"Kami menargetkan pertumbuhan angka investasi sebesar 6,3 sampai 6,8 persen per tahunnya," kata Edy.

Meski jasa perhotelan yang mendominasi, lanjut Edy, sektor lain juga ikut menggenjot pertumbuhan investasi di Kota Cirebon.

"Sektor lain seperti perbankan, asuransi, industri rumah tangga, jasa penyewaan gudang atau tempat bisnis dan lainnya juga ikut memiliki andil," katanya.

Diakui Edy, tingginya investasi di Kota Cirebon lebih karena peran swasta yang dominan ketimbang pemerintah daerah.

"Peran swasta lebih dominan, mereka datang sendiri ke sini karena tertarik untuk menanamkan modalnya di Kota Cirebon," katanya.

Oleh karena itu, dikatakan Edy, pihaknya kedepan akan lebih mengoptimalkan peran pemerintah daerah untuk terus meningkatkan nilai investasi.

"Kedepan, kami akan mengoptimalkan peran pemerintah, dengan memberikan promosi lebih gencar lagi," katanya.

Hal senada dikatakan Kasi Promosi Penanaman Modal, Icip Suryadi. Menurutnya, pihaknya akan terus gencar melakukan promosi potensi Kota Cirebon.

Salah satunya melalui keikutsertaan pada program pameran potensi daerah, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Promosi-promosi akan terus kami gencarkan, agar menarik minat investasi lebih banyak lagi investor," katanya.
Aston Cirebon Sediakan Paket Buka Puasa dan Lebaran di Kampoeng Aston

Aston Cirebon Sediakan Paket Buka Puasa dan Lebaran di Kampoeng Aston


CIREBON – Kampoeng Aston yang meriah di kala waktu berbuka ini menyajikan berbagai macam pilihan makanan yang menggoda selera setelah penuh berpuasa dalam satu hari. Tersedia lengkap 98 macam makanan all you can eat (makan sepuasnya) mulai dari hidangan pembatal puasa seperti aneka setup, kolak, bubur,dan manisan hingga makanan penggugah selera, sup, hidangan utama, stall, beraneka macam live cooking, dan makanan penutup persembahan chef kami.

Semua hidangan ini mengingatkan kita akan buka puasa di kampung semasa kita kecil. Aneka makanan yang sudah mulai langka seperti putu bumbung, klepon, cenil, es doger, serabi solo, gethuk lindri, ketan, dan aneka macam live cooking, gorengan, mongolian mie akan dihadirkan secara bergantian setiap harinya.

Bersama rekan, kerabat dekat, dan keluarga jadikan waktu berbuka sangat berkesan dengan paket Buka Puasa di Kampoeng Aston. Hanya Rp. 98,000nett/orang setiap hari selama Ramadan mulai pukul 17.30 – 21.30 WIB.

Selain itu tersedia juga promo kamar Ramadan Stay dengan harga Rp. 628,000,-nett/kamar sudah termasuk sahur atau makan pagi. Sedangkan Paket Ramadan di Kampoeng Aston Rp. 696,000,-nett/kamar sudah termasuk sahur dan Buka Puasa di Kampoeng Aston untuk 1 orang.

Menyambut hari lebaran, Aston Cirebon Hotel & Convention Center sekali lagi mempersembahkan “Lebaran di Kampoeng Aston” yang berlangsung selama 2 hari selama lebaran.

Tak kalah menarik dengan kala waktu Ramadan, Kampoeng Aston disaat hari Lebaran inipun menyajikan berbagai macam hidangan lezat tradisional khas lebaran seperti Ketupat, Opor ayam, sambal goreng ati, dan masakan khas lebaran yang menggugah selera dan dapat anda nikmati secara all you can eat (makan sepuasnya). 

Bersama keluarga anda jadikan saat lebaran tahun ini berbahagia hanya dengan Rp. 98.000 nett/orang dan dapatkan buffeet special lebaran yang hanya berlaku hanya dua hari saja selama lebaran yaitu tanggal 28 dan 29 July 2014.   

Kamipun menyediakan promo Eidul Fitri cake, beraneka Cake Idul Fitri sebagai hadiah manis untuk keluarga, rekan, kerabat tercinta  dan dapat anda pesan di tempat kami dengan harga mulai Rp. 185,000 ++/cake.   Sedangkan promo kamar lebaran harga mulai Rp. 1.038.000 nett/room.   Tunggu apalagi, mulai pesan tempat dan kamarnya sejak sekarang.   Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut bisa hubungi (0231) 8298000 
Rieke Diah Pitaloka "Oneng" Kampanye Jokowi di Pasar Kanoman Cirebon

Rieke Diah Pitaloka "Oneng" Kampanye Jokowi di Pasar Kanoman Cirebon


CIREBON - Rieke Diah Pitaloka menyatakan, pasar tradisional masih sangat identik dengan kumuh dan jorok. Kondisi fisiki pasar tradisional seperti inilah yang ditemui di hampir semua pasar di Indonesia. "Padahal pasar tradisional merupakan symbol ekonomi kerakyatan," kata Rieke, juru kampanye Jokowi-JK saat berkunjung ke Pasar Kanoman, Cirebon, Senin 30 Juni 2014.

Menurut Rieke, dibalik kekumuhan dan kejorokan pasar tradisional, justru pasar merupakan symbol ekonomi rakyat."Sayangnya negara selama ini tidak hadir di dalam pasar, dehingga kesan kumuh dan kotor masih lekat hingga kini, " kata Rieke didamping KH Maman Imanulhaq, anggota legislatif dari PDIP. 

Rieke menyatakan, kondisi fisik pasar tradisional yang kumuh, jorok dan kotor harus segera diubah. Agar pembeli maupun pedagang merasa lebih nyaman bertransaksi di pasar. "Jokowi sudah mencontohkan pembuatan pasar yang nyaman. Baik saat menjadi walikota di Solo maupun saat menjadi Gubernur di DKI Jakarta," ujarnya. 

Pembenahan pasar tersebut, lanjut Rieke, tanpa melakukan penggusuran. Apalagi kalau diganti dengan mal. Pasar yang baik bisa terintegrasi dengan system pengolahan sampah yang baik. 

Tidak hanya itu, pembenahan pasar pun harus diikuti dengan menjual komoditas yang dihasilkan negeri sendiri di dalam pasar. Kita harus meminimalisir impor pangan. "Dengan komoditas lokal yang dijual di pasar, diharapkan bisa tercipta kedaulatan pangan di Indonesia," kata dia. 

Seorang pedagang ikan dan udang di Pasar Kanoman, Wasjiah, 43 merasa sangat senang bisa melihat langsung Rieke Diah Pitaloka atau lebih dikenal dengan nama Oneng. "Cantik ya, putih," ujarnya memuja kecantikan Rieke. 

Saat ditanyakan apakah dia mengerti dengan yang dikampanyekan Rieke, Wasjiah mengangguk. "Jokowi kata Rieke dekat dengan rakyat. Mudah-mudahan kalau terpilih juga tetap dekat dengan rakyat seperti kami ini," kata Wasjiah. 
Tak Lengkap Berbuka Tanpa Kerupuk Melarat Khas Cirebon

Tak Lengkap Berbuka Tanpa Kerupuk Melarat Khas Cirebon


SUMBER, (PRLM).- Memasuki Ramadan, omset perajin dan penjual kerupuk melarat meningkat sampai dua kali lipat. Perajin penganan khas Cirebon itu bahkan kewalahan melayani permintaan yang terus naik sejak sepekan sebelumnya.

Salah seorang perajin kerupuk melarat matang asal Desa Astapada, Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon, Enja (60) mengatakan, kerupuk melarat memang digemari warga sebagai hidangan ringan saat berbuka puasa.

"Selain makanan manis, kerupuk melarat yang disiram sambal asem memang menjadi sajian khas berbuka puasa di Cirebon," katanya saat ditemui "PR" Online, Senin (30/6/2014).

Kondisi tersebut, kata Enja, membuat pesanan kerupuk melarat matang kepada dirinya naik sejak sepuluh hari terakhir. Enja yang biasanya hanya mampu menjual 20 kilogram kerupuk matang, kini mampu menjual sampai 25 kilogram setiap harinya.

Dari pabrik Enja biasa membeli 25 kilogram kerupuk mentah seharga Rp 250.000. Sementara pasir untuk menyangrai kerupuk tersebut ia beli seharga Rp 100.000. Dengan kata lain untuk setiap kilogram kerupuk melarat matang, Enja hanya membutuhkan modal Rp 14.000.

"Kerupuk matang saya jual Rp 20.000-22.000 per kilogram. Jadi untungnya sekitar Rp 6.000- 8.000. Kalau sehari bisa terjual 25 kilogram, saya bisa dapat keuntungan harian Rp 200.000. Namun itu belum dipotong bensin untuk pengiriman, bersihnya bisa sampai Rp 150.000," tutur Enja. 
Pelebaran Jalan Cipto Kota Cirebon Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Pelebaran Jalan Cipto Kota Cirebon Ditargetkan Rampung Tahun Ini


CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon menargetkan perluasan Jalan Cipto Mangunkusumo rampung tahun ini mengingat proyeksinya sebagai kawasan central business district (CBD).

Saat ini, dari sekitar 5 km panjang Jalan Cipto, baru sekitar 2 km yang dilebarkan. Pesatnya pembangunan yang secara kasat mata ditampakkan dengan berdirinya bangunan-bangunan usaha, membuat Pemkot Cirebon memproyeksikan kawasan ini sebagai CBD.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Kota Cirebon Yoyon Indrayana mengungkapkan, pelebaran jalan yang akan dilakukan tahun ini merupakan lanjutan dari pekerjaan tahun sebelumnya. Saat ini setidaknya tersisa 3 km dari jalan tersebut yang belum diperlebar. "Pelebaran Jalan Cipto akan kembali dikerjakan mulai lokasi depan Radio Nuansa hingga perempatan Jalan Pemuda," jelas dia, Senin (30/6/2014).

Dalam kesempatan itu, dia juga memastikan akan adanya pembongkaran sejumlah ruko yang masih berdiri di sekitar Jalan Cipto. Sebelumnya, di lokasi Jalan Cipto yang telah dilebarkan, masih berdiri sejumlah ruko yang pembongkarannya sempat tertunda.

Yoyon mengklaim, pemkot dan pemilik ruko telah sepakat mengenai harga tanah tempat ruko itu berdiri. Untuk ini pemkot telah menganggarkan miliaran rupiah melalui APBD. Begitu juga untuk fisik pelebaran jalan. "Saat ini masih lelang untuk pekerjaan fisiknya, kemungkinan setelah lebaran dikerjakan," tambah dia.

Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno pernah menjanjikan penataan di kawasan Cipto. Kawasan ini dianggap sebagai etalase kota sehingga layak ditata menjadi lebih indah. "Taman-taman kota di sekitar jalan akan ditata, bahkan direncanakan ada air mancur," ujar dia.
Bulog Indramayu Sulit Penuhi Serapan Beras Petani Hingga 100 Persen

Bulog Indramayu Sulit Penuhi Serapan Beras Petani Hingga 100 Persen



INDRAMAYU, (PRLM).- Merealisasikan target serapan beras hingga seratus persen akan tampak sulit dipenuhi Sub Divre Bulog Indramayu pada tahun ini. Pasalnya, realisasi serapan beras di Indramayu sampai pertengahan tahun ini bahkan belum melebihi angka 40%.
Wakil Kepala Subdivre Bulog Indramayu, Heri Sulistyo menyebutkan, target serapan beras pada tahun ini sebesar 97.500 ton. Namun demikian, sampai 29 Juni kemarin, serapan beras yang terealisasi baru mencapai 28.405 ton.
Menghadapi kondisi seperti ini, Heri mengakui kemungkinan bahwa target tidak bisa direalisasikan sepenuhnya. "Mungkin 80% dari target yang bisa direalisasikan pada akhir tahun ini," tuturnya, Senin (30/6/2014)..
Dia mengatakan, penyebab lemahnya serapan beras pada tahun ini disebabkan oleh pola panen dan harga beli beras di tingkat petani. Terkait soal panen, dia menyebutkan, pelaksanaannya tidak dilakukan secara serempak. Alhasil, ketersediaan beras dari panen tidak cukup kuat untuk membuat harga turun.
Hal tersebut pada akhirnya berpengaruh kepada harga beli kepada petani. "Harga jual tergolong mahal karena panen yang tidak serempak. Di pasaran sampai saat ini sekitar Rp 7.500/kg, sedangkan harga yang kami tetapkan adalah Rp 6.600/kg," tuturnya.
Dia mengatakan, adanya panen musim kemarau II diharapkan bisa menggenjot serapan beras oleh Subdivre Bulog Indramayu pada tahun ini. Menurutnya, bila bisa panen serempak, harapannya harga bisa turun, sehingga penyerapan bisa ditingkatkan.
"Kami juga saat ini berupaya meningkatkan penyerapan dengan penguatan mitra kerja dan satgas. Terutama satgas yang biasanya sering turun ke tingkat petani untuk beli gabah," ujarnya.
Sementara itu, penyaluran alokasi beras miskin sampai tanggal 29 Juni kemarin cukup tinggi. Mencapai 97,27%. Heri menyebutkan, target penyaluran raskin pada tahun ini sebanyak 20.880 ton, sedangkan realisasinya mencapai 20.311 ton.
"Kendala yang masih ada dalam penyaluran raskin ini adalah masih adanya yang menunggak," kata dia. 
Pedagang Timun Suri Asal Indramayu Padati Karawang

Pedagang Timun Suri Asal Indramayu Padati Karawang


KARAWANG, (PRLM).- Para pedagang timun suri asal Indramayu mulai memadati wilayah Kabupaten Karawang pada hari pertama Ramadan, Minggu (29/6).

Mereka diprediksi akan mengadu nasib di daerah lumbung padi hingga bulan puasa berakhir nanti.

Dari pantauan PRLM, para pedagang timun suri mulai mendirikan tenda di sejumlah titik strategis, dari wilayah Kecamatan Cikampek hingga Karawang kota.

Dimana ada lahan kosong yang banyak dilintasi warga, mereka membangun lapak penjualan timun suri.

Sutrisno (35), pedagang timun suri yang mengkal di Jalan Ir. H. Djuanda Cikampek mengatakan, dirinya akan tinggal di dalam tenda sebulan penuh. Dia sengaja datang dari Indramayu untuk berjualan timun suri.

“Saya telah melakukan hal ini sejak beberapa tahun silam. Setiap Ramadan tiba, saya mencoba merantau untuk berjualan buah yang hanya diburu pada bulan puasa,” katanya, Minggu (29/6).

Dikatakan, selama bulan puasa, Sutrisno meninggalkan keluarganya di Patrol Indramayu. “Saya rela jauh dari keluarga, untuk mencari keutungan bekal lebaran," tutur dia.

Dikatakan, untuk tahap awal dia membawa satu ton timun suri ke Cikampek. Diharapkan barang dagangannya itu bisa habis terjual dalam tempo beberapa hari saja. Setelah itu dia akan memesan kembali timun suri dari rekannya yang berada di Indramayu.

Konon, para pedagang tidak perlu pulang ke Indramayu untuk mendapatkan timun suri, Sebab, komoditas itu akan diantar langsung oleh pemasoknya.

Sutrisno mengaku hanya menyiapkan modal sebesar Rp 3 juta untuk berdagang timun suri. Biasanya modal sebesar itu akan berkembang menajdi Rp 10 juta pada akhir puasa nanti.

“Modal ini kami putar-putar aja bang biar bisa belanja hingga Ramadan berakhir,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Naryo (40), pedagang timu suri lainnya yang mangkal di jalan Galuh Mah, Kecamatan Telukjambe Timur.

Menurut dia, pada saat Ramadan, konsumen timun suri berdatangan dari mana-mana. “Dengan membludaknya konsumen, kami bisa menjual timun suri sedikit lebih mahal ketimbang harga pembeliannya,” ujar Naryo.

Sayangnya, lanjut dia, penjual timun suri pun semakin banyak pada saat bulan puasa. “Memang banyak saingan, sehingga kami tidak bisa menaikan harga timun suri seenak hati. Harus ada kesepakatan dengan rekan-rekan pedagang lainnya,” tutur Naryo.
Besaran BOS sekolah Negeri dan Swasta di Kota Cirebon Sama Rata

Besaran BOS sekolah Negeri dan Swasta di Kota Cirebon Sama Rata


CIREBON - Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno memberikan perhatian yang sama kepada sekolah negeri dan swasta khususnya pada besaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Ajaran 2014/2015.

Kebijakan menyamakan besaran bantuan dana BOS oleh Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Pendidikan tersebut bermaksud agar orang tua siswa tidak memaksakan anaknya untuk masuk sekolah negeri karena sekolah swasta juga mendapat perhatian yang sama.

Ano mengatakan upaya Pemkot Cirebon untuk memberikan penyadaran kepada para orang tua siswa akan terus dilakukan karena selama ini masalah penerimaan siswa didik baru di Kota Cirebon kerap mengalami hambatan akibat banyaknya orang tua siswa yang memaksakan anaknya masuk sekolah negeri.

“Jika kualitas sekolah swasta meningkat otomatis orang tua siswa tidak akan ragu memasukan anaknya, dan tidak mesti masuk sekolah negeri,” katanya kemarin.

Ano mengungkapkan over kapasitas yang dialami sekolah negri tentunya bakal menghambat prestasi siswa maka upaya menyebar siswa ke sekolah swasta juga perlu dilakukan.

“Rencananya kami memberikan dana BOS sebesar Rp2,3 juta/siswa/tahun, baik sekolah negeri maupun swasta,” ujarnya. (Bisnis)
90 Anggota Kepolisian Resort Majalengka Naik Pangkat

90 Anggota Kepolisian Resort Majalengka Naik Pangkat


MAJALENGKA, (PRLM).- Sebanyak 90 anggota Kepolisian Resort Majalengka, mendapatkan kenaikan pangkat mereka di antaranya adalah perwira, Status Alih Golongan (SAG) dan Bintara.

Upacara kenaikan pangkat dilaksanakan di lapangan upacara Mapolres Majalengka, Senin (30/6/2014) ditandai dengan penyiraman air bunga oleh Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Bulang Bayu Samudra kepada anggota yang naik pangkat.

Kapolres Bulang Bayu Samudera mengatakan para perwira dan Bintara Polri serta anggota Polri lainnya memiliki peran sebagai low manager dan midle manager Polri. Sehingga diharapkan dapat memberikan warna pada kesatuan.

Mampu melakukan analisa tugas dan kegiatan serta mampu memecahkan masalah dengan terarah terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Menurut dia, seiring dengan program reformasi birokrasi Polri, diharapkan para perwira yang baru naik pangkat dapat mendukung terwujudnya institusi Polri. Yakni, kepolisian yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, serta meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat, peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Polres Majalengka.
Ikan Japung Waduk Darma Kuningan Kembali Dilanda Musibah Kematian Massal

Ikan Japung Waduk Darma Kuningan Kembali Dilanda Musibah Kematian Massal


KUNINGAN, (PRLM).-Ikan mas dan mujaer dalam ratusan kolam jaring terapung di perairan Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, kembali dilanda kematian massal.

Kematian massal ikan tersebut, menurut sejumlah masyarakat dan pemilik japung di Waduk Darma, telah berlangsung selama tiga hari terakhir, karena faktor cuaca buruk.

Menurut sejumlah pemilik kolam japung di perairan Waduk Darma sekitar Desa Jagara, Kecamatan Darma, akibat musibah tersebut, hampir sebagian besar ikan emas dan mujair dalam ratusan kolam japung, mati tidak terselamatkan. Namun, sejauh ini belum ada pihak yang mendata total ikan yang mati serta taksiran kerugaian materinya.

Ikan-ikan yang terkena musibah kematian massal kali ini, menurut para pemilik japung di Waduk Darma, sebagian besar sudah usia layak panen dipersiapkan untuk panen maremaan lebaran idul fitri yang akan datang.

Sebelumnya, kawasan perairan Waduk Darma sepekan yang lalu sempat beberapa hari diliputi dulu cuaca buruk. Menyikapi itu, para pemilik kolam japung diperairan itu pun, segera berupaya penyelamatan ikan peliharaan mereka, dari ancaman kekurangan oksigen akibat cuaca buruk.

Di antaranya dengan memasang mesin pompa dan jaringan pipa sirkulasi air pada rangkaian kolam japung, sampai memondah-mindahkan posisi rangkaian kolam japungnya mencari kondisi air yang lebih segar.

"Dengan upaya itu, ikan-ikan pada kolam japung di sini saat itu sempat terselamatkan. Musibah kematian massal ikan kolam japung Waduk Darma sekarang, terjadi dalam kondisi cuaca sudah membaik," ujar salah seorang petani budi daya ikan japung di Waduk Darma, Edi (50) warga Desa Jagara, Kecamatan Darma, yang sedang berada di kolam japung miliknya di sekitar Desa Jagara, Minggu (29/6/2014).

Edi, dibenarkan sejumlah warga sekitar perairan Waduk Darma di Desa Jagara, seperti di antaranya Udin (43) dan Maman (34), menyebutkan, selama tiga hari terakhir, warna air permukaan Waduk Darma, di sekitar Desa Jagara, berubah jadi keruh kehitam-hitaman. Selain itu, juga berbaur aroma bau besi.

Untuk mengurangi kerugian materi, para pemilik kolam japung yang masih berisi ikan hidup, dalam tiga hari terakhir teramati sibuk berloma-lomba memanen dan menjual ikannya.

Di balik itu, ikan-ikan yang sudah lemas dan mati segera ditarik dan diobral murah kepada para pedagang ikan dadakan, dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga jual ikan hidup. Sementara, ikan dari japung yang terlanjur membusuk, segera diangkat dan dikuburkan di darat.

Menurut Kepala Desa Jagara, Kecamatan Darma, yang juga Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Perairan Umum Jawa Barat Umar Hidayat, jumlah kolam jaring apung di Waduk Darma, saat ini sudah mencapai sedikitnya 700 kolam. Saat terjadi kematian massal ikan japung sekarang, menurut Umar Hidayat, sebagian besar kolam japung itu lagi berisi ikan usia layak panen.

Sementara itu, kematian massal ikan japung di Waduk Darma, yang sudah berulangkali terjadi, biasanya disebabkan karena adanya arus balik air. Selain itu, juga sering disebabkan oleh penurunan kadar oksigen disertai peningkatan kadar asam dalam air.
Pokmaswas Meminta Pemkab Kuningan Meneliti Air Waduk Darma

Pokmaswas Meminta Pemkab Kuningan Meneliti Air Waduk Darma


KUNINGAN, (PRLM).- Kelompok Masyarakat Pengawas Perairan Umum meminta pemerintah atau lembaga teknis terkait, meneliti kondisi air genangan Waduk Darma di Kabupaten Kuningan.

Pasalnya, menurut Ketua Pokmaswas Jawa Barat Umar Hidayat, kondisi air genangan waduk tersebut kini diduga telah tercemari zat, energi, atau komponen baru pemicu kematian massal ikan pada kolam jaring terapung di waduk tersebut.

"Pada rentetan peristiwa kematian massal ikan selama seminggu terakhir, kami melihat air permukaan sekitar blok-blok area kolam jaring terapung di sini, sempat diwarnai hal-hal yang tak pernah terjadi sebelumnya," kata Umar Hidayat, di tepi perairan Waduk Darma, sekitar Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kuningan, Senin (30/6/2014).

Umar Hidayat yang juga Kepala Desa Jagara, dibenarkan sejumlah petani budi daya ikan japung, menyebutkan hal-hal yang baru terjadi di perairan Waduk Darma itu, bervariasi dan tidak merata. Misalnya, ada permukaan air di sekitar kompleks japung berwarna kehitaman mengeluarkan aroma bau besi.

Kemudian ada area permukaan air yang berwarna agak keputihan seperti berbaur lemak, serta ada juga yang berwarna kehitaman tetapi tidak mengeluarkan aroma bau besi.

Umar dan salah seorang petani ikan kolam japung di Desa Jagara Edi (50), meyakini kematian massal ikan kolam japung di Waduk Darma selama sepekan terakhir, akibat terjadi ruas balik air.

Arus balik air dimaksud, adalah peristiwa perpindahan posisi antara air di permukaan genangan dengan air di dasar genangan karena perbedaan suhu.

Arus balik air seperti itu, sudah sering terjadi di Waduk Darma, maupun di waduk-waduk lainnya di Jawa Barat. Peristiwa itu biasanya terpicu cuaca buruk, terutama jika area genangan waduk itu terus menerus didera kabut tebal disertai hujan tanpa ada tiupan angin hingga berhari-hari.

Pada masa-masa arus balik terjadi, biasanya banyak unsur-unsur dari endapan kotoran dan sisa pakan ikan turut terangkat dan meracuni ikan-ikan pada kolam japung.

"Penyebab utama kematian massal ikan japung di Waduk Darma sekarang pun, yaitu karena terjadi arus balik air dipicu cuaca buruk seperti yang sering terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, tidak pernah diwarnai muncul bau besi seperti pada kejadian sekarang," ujar Umar Hidayat, seraya mengharapkan pemerintah atau pihak terkait segera meneliti fenomena baru genangan air di waduk tersebut.

Ditanya lebih lanjut terkait musibah kematian massal ikan japung pada peristiwa arus balik air sepekan terakhir, Umar mengungkapkan, musibah tersebut terhitung sementara selama sepekan terakhir telah menelan kerugian materi sekitar Rp 1,2 Miliar.

"Ikan mas dan nila dalam kolam budi daya jaring terapung yang mati serta terpaksa dipanen dini dalam seminggu terakhir terhitung mencapai sekitar 90 ton. Dari jumlah tersebut, yang bisa dijual dengan harga normal hanya sekitar 40 persenya. Sebagian besar di antaranya dijual dengan harga sangat murah bervariasi asal laku. Malahan tidak sedikit juga yang mati busuk dan terpaksa dikubur," kata Umar Hidayat.
Kinerja Kejari Indramayu Disikapi Komisi Kejaksaan RI Karena Lelet dan Bermasalah

Kinerja Kejari Indramayu Disikapi Komisi Kejaksaan RI Karena Lelet dan Bermasalah


INDRAMAYU - Masalah kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu menjadi sorotan yang dinilai banyakkalangan hanya sebatas pemanggilan tanpa adanya eksekusi nyata dalam menangani sebuah kasus (lelet dan 86 kan), menjadi bidikan tersendiri bagi Komisi Kejaksaan RI dan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dimana, banyak kalangan menilai, adanya oknum dinas yang sudah dijadikan tersangka namun tidak ada eksekusi dalam penanganannya. Sehingga, kalangan menilai miring kinerja Kejari Indramayu.

Dengan adanya laporan yang tersebut dan masuk ke Komisi Kejaksaan RI dan Kejaksaan Agung (Kejagung), saat dihubungi pihaknya menyatakan telah mengadakan rapat pleno untuk menyikapi kinerja Kejari Indramayu tersebut. Dalam isi rapat itu, membahas tentang kasus-kasus yang tidak berjalan di Kejari Indramayu, di antaranya ada indikasi dugaan beberapa pejabat di Kabupaten Indramayu yang tersandung kasus korupsi tapi belum bisa di tindak lanjuti.
   
“Dalam beberapa hari mendatang, kami bersama Kejaksaan Agung akan datang ke Indramayu untuk mengaudit berkas-berkas kasus yang masih tertunda,” jelas Komisoner Komisi Kejaksaan RI, Th. Budi Setyo, Kamis (26/6).

Menurut Budi, bukanya pihaknya lambat bekerja untuk menyikapi laporan atau informasi baik dari masyarakat, untuk mendapatkan kepastian ,maka dari itu pihaknya  mengadakan rapat pleno dengan Kejagung khususnya jaksa muda bagian pengawasan.

“Untuk menjungjung tinggi nilai-nilai demokrasi, membuktikan pada masyarakat publik bahwa kami akan sungguh–sungguh bekerja sebagaimana fungsinya,” tutur Budi Setyo.


Tanaman Tebu Mulai Ditinggalkan Petani Cirebon

Tanaman Tebu Mulai Ditinggalkan Petani Cirebon


CIREBON - Tanaman tebu kini mulai ditinggalkan para petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, akibat rendemen rendah mereka sering merugi.

"Tanaman tebu mulai ditinggalkan petani Cirebon, alasannya sering merugi akibat rendemen rendah, sehingga modal usaha mereka tidak sebanding dengan hasil panen," kata Caswanto salah seorang petani di Cirebon, Minggu (29/6).

Ia menuturkan, rendemen rendah hanya mencapai 6,3 persen petani tidak akan menikmati hasil panen tebu, setiap tahun terus mereka alami, dampaknya memilih tanaman yang menguntungkan seperti padi, jagung manis, bawang merah, sayuran.

"Kondisi cuaca di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Majalengka sudah sulit diperkirakan hujan berkepanjangan mempengaruhi rendemen," katanya.

Ia menambahkan, awal tahun 2009 sering terjadi kemarau basah, dimana curah hujan tinggi petani tebu merugi, karena rendemen hanya dibawah 7 persen, wajar kalau mereka alih tanam.

Ketua Asosiasi Petani Tebu, Anwar Asmali menuturkan, sebagian petani tebu di Kabupaten Cirebon mulai meninggalkan budidaya tebu, karena mereka sering merugi akibat rendemen rendah.

Lahan perkebunan tebu terus berkurang, kata dia, petani memilih tanaman padi, jagung manis, sayuran dataran rendah untuk menghindari kerugian yang terus menerus terjadi. Diperkirakan akan mengancam produksi gula lokal.

Sementara itu Ali Efendi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menuturkan, tidak bisa memaksakan petani tanam salah satu jenis tanaman, seperti alih fungsi dari tebu ke padi, daripada mereka harus merugi akibat rendemen 
Ingin Bersaing dengan Pasar Modern Pemkab Cirebon anggarkan Rp 6 M untuk perbaikan Pasar Tradisional

Ingin Bersaing dengan Pasar Modern Pemkab Cirebon anggarkan Rp 6 M untuk perbaikan Pasar Tradisional


CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon punya komitmen melindungi pedagang yang berjualan di pasar tradisional. Caranya dengan membuat edaran agar setiap jamuan menyuguhkan produk lokal, juga akan meningatkan kondisi pasar tradisional dari dikenal becek dan bau, menjadi bersih dan rapih.

Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi mengatakan hasil dari tinjauan ke pasar-pasar tradisional di Kabupaten Cirebon, tampak adanya pasar yang kondisinya becek dan bau. Dengan demikian, akan berusaha agar pasar tradisional bersih dan rapih, sehingga mampu bersaing dengan pasar modern.

Birokrat asal PDI Perjuangan ini menyebutkan, pasar tradisional penting untuk diperbaiki agar bersih dan nyaman. Dengan begitu, warga pun semakin minat datang ke pasar, bukan terus-terusan ke mal. “Saya memang ingin masyarakat itu cinta pasar tradisional,” kata Sunjaya.

Makanya, kata purnawirawan TNI ini, tempatnya harus nyaman. Bila dibandingkan harga produk di pasar modern dengan pasar tradisional, tentu di pasar tradisional lebih murah, tinggal diberi rasa nyaman. “Agar pasar tradisional tidak kalah bersaing, kami lakukan berbagai upaya,” kata dia.

Sunjaya menyebutkan, upaya itu seperti akan menganggarkan Rp6 miliar untuk perbaikan Pasar Minggu di Kecamatan Palimanan. “Kemarin (Kamis 26/6) kita sidak ke Pasar Minggu, ternyata ada sebagian yang tidak bagus. Ada yang rusak sehingga perlu diperbaiki,” kata dia.

Selain untuk Pasar Minggu, kata Sunjaya, Pasar Pasalaran di Kecamatan Plered juga butuh perbaikan pada jalannya yang becek dan kios ada yang rusak. “Untuk Pasar Pasalaran kami anggarkan sesuai kebutuhan,” kata Pembina Tim Pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Cirebon itu.

Suami dari Wahyu Tjiptaningsih ini menyebutkan, upaya yang sudah dilakukan adalah membuat surat edaran kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD), agar setiap jamuan menyajikan produk lokal. “Itu upaya, saya melindungi petani dan pedagang tradisional,” kata dia. (MGN)
Sengketa Tanah PLTU Kanci Bermasalah, BPN Cirebon Resmi Blokir Sertifikat

Sengketa Tanah PLTU Kanci Bermasalah, BPN Cirebon Resmi Blokir Sertifikat


CIREBON - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Cirebon secara resmi memblokir kepemilikan tanah yang menjadi sengketa antara sejumlah warga Desa Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Jawa Barat dengan PT. Cirebon Electric Power (CEP) sebagai kontraktor pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kanci.

Keputusan pemblokiran tersebut berlaku sampai adanya keputusan atau kesepakatan mengenai proses penanganan permasalahan hingga dinyatakan selesai.

Pemblokiran yang di putuskan BPN tersebut, merupakan bagian dari pertimbangan dalam menindak lanjuti sengketa pembebasan lahan yang hingga kini belum diputuskan secara hukum dan masih dalam proses penanganan Polres Cirebon.

Sesuai laporan kuasa pendamping keluarga yang melaporkan kepada Polda Jawa Barat, berdasarkan laporan polisi nomor : LPB /458/V/2014 Jawa Barat tanggal 26 Mei 2014. Adapun yang dilaporkan oleh kuasa pendamping keluarga ahliwaris perihal tindak pidana penyerobotan tanah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 385 KUHP, tindak pidana pemalsuan surat sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 263 KUHP, dan tindak pidana menyuruh memasukan keterangan palsu suatu akta otentik sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 266 KUHP.

Tercatat atas nama PT. Cirebon Elektrik Power yang berkedudukan di Jakarta, serta sertfikat hak milik nomor 123/ Desa Kanci Kulon, surat ukur tanggal 01-02-2008 nomor : 11/2008, seluas : 40.230 M2, yang tercatat atas nama Hj. Norma A, Nuraini, Hj. Asmarani, Moelyadi Mirullah, Jayadi Amirullah, dan Mawardi Amirullah.

Juru bicara sembilan warga penggugat, Sa’adi, mengungkapkan dari total lahan seluas 47.780 M2 itu skitar 42.600M2 merupakan milik sembilan warga. Yakni Adam Katim, Kadimah Sali, Madrakim Djarmani, Emo Adma, Majra Kamija, Suma Raswi, Sudani Marjuki, Sarijem Sarpan dan Jumia Siti Kasro. Untuk itu, kata dia, jika ada warga lain yang mengklaim memiliki hak atas tanah tersebut, dapat dipastikan palsu.

“Pemalsuan data ini sangat fatal dan jelas merugikan sembilan warga kami,” ujar pria yang juga aktivis LSM Geger ini kepada MCB kemarin ini (24/6).

Dikatakan Sa’adi, lokasi tanah tersebut terletak di Blok Tambelang yang kini menjadi Blok Jlombang selar. Sertifikat tanah–tanah tersebut, kata dia diduga telah di palsukan oleh sejumlah oknum warga yang melibatkan perangkat desa setempat dengan cara memerintahkan seseorang untuk membuat surat kehilangan di kepolisian. Padahal surat yang dimaksud masih di pegang pemilik yang asli (sembilan orang,red) tersebut.

Menanggapi hal itu, Sekdes Kanci Kulon, Soleh Safiudin ketika di konfirmasi MCB mengungkapkan, tanah yang disengketakan tersebut sebenarnya milik H. Husen Amirullah. Meski begitu, dia mengaku tidak bisa menunjukan bukti kongkrit atas kepemilikan tanah tersebut karena surat –surat tanah itu telah hilang.

“Mereka yang menuntut juga tidak bisa membuktikan jika tanah tersebut masih miliknya. Orang – orang juga tahu kalau tanah tersebut masih milik H. Husen, tetapi masih dikelola atau masih di garap sama mereka,” papar nya.

Dijelaskan Soleh, berdasarkan acuan pada buku induk tanah milik desa, diketahui bahwa tanah tersebut telah beralih kepemiliknya dari dari sembilan warga penggugat tersebut kepada H. Husaen Amrullah. “Tanah–tanah tersebut sudah di beli H. Husaen Amirullah sejak 1966 dan telah di buatkan surat kepemilikan tanah dalam bentuk “segel“.  Tapi, karena lamanya waktu surat-surat tersebut tidak diketahui lagi keberadanya. Sehingga, ahli waris membuat laporan kehilangan kepada polisi,” pungkasnya.
Jalur Pantura Indramayu kembali memakan korban jiwa

Jalur Pantura Indramayu kembali memakan korban jiwa


INDRAMAYU – Seorang penyeberang jalan tewas seketika ditabrak sebuah mobil yang tidak diketahui indentitasnya di jalur pantura Desa Kertawiangun, Kecamatan Kandanghaur, Minggu (29/6) siang sekitar pukul 10.30. Diduga kendaraan yang menabrak korban sebuah bus.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, korban saat itu hendak menyeberang jalan menuju arah utara. Saat itu banyak kendaraan yang melintas. “Tiba-tiba ada suara benturan, dan saya lihat ternyata ada orang yang ketabrak mobil. Namun, tidak tahu kendaraan mana yang menabraknya itu. Masalahnya saat itu cukup banyak mobil yang melintas. Tapi kalau dugaan mobil bus, karena sesaat setelah kejadian bus tersebut langsung tancap gas,” ujar Yanto, salah seorang saksi mata.

Dirinya juga tidak tahu nama bus yang menabraknya itu. Kendaraan tersebut datang dari arah Cirebon menuju Jakarta. Warga lalu melaporkan kecelakaan lalu lintas itu ke polisi. Petugas yang datang ke lokasi kejadian kemudian membawa korban ke RSUD Pantura MA Sentot Patrol.

Kapolsek Kandanghaur Kompol M Pardede SH, melalui Kanit Lantas Ipda H Agus Supriyatno, membenarkan kecelakaan lalu lintas tersebut. Dikatakannya, korban belum diketahui indentitasnya karena tidak membawa KTP.

“Usia korban diperkirakan 40 tahun, tapi kalau dilihat dari pakaian yang dikenakannya sepertinya orang gila. Meski berpakaian lengkap tapi sedikit kotor. Sekarang korban ada di RSUD MA Sentot Patrol,” ujarnya.

Walau demikian, pihaknya menyampaikan ke masyarakat jika ada yang merasa kehilangan salah satu anggota keluarganya berjenis kelamin laki-laki yang usianya sekitar 40 tahun, segera melapor ke Polsek Kandanghaur atau melihat langsung jasadnya di RS MA Sentot. (Radar)
Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 TRIO MACAN All Right Reserved