8 Desa Kembar di Kabupaten Cirebon
Tak jarang, antara benda yang satu dengan yang lainnya memiliki kesamaan nama, termasuk desa. Ternyata, ada beberapa nama desa di Kabupaten Cirebon yang memiliki kesamaan nama alias kembar, hal ini, mungkin dilatar belakangi oleh pertautan sejarah, semangat pemaknaan yang sama, atau hanya kebetulan semata?.
Berikut tim redaksi Cirebon Post himpun 8 desa di Kabupaten Cirebon yang memiliki kesamaan nama meskipun berada di kecamatan berbeda dan berjauhan.
1. Babakan
Tidak tanggung-tanggung, penamaan desa dengan kata ‘Babakan’ terdapat di tiga kecamatan di Kabupaten Cirebon, yakni Desa Babakan Kecamatan Babakan yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur, Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin yang terletak di bagian paling barat Kabupaten Cirebon, serta satu lagi, Desa Babakan Kecamatan Sumber yang cenderung memiliki lokasi di bagian tengah Kabupaten Cirebon karena berada di kecamatan yang dijadikan pusat administratif pemerintahan daerah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Babakan dimaknai sebagai dusun yang baru. Hal ini bisa saja dikaitkan dengan sejarah awal mula pendirian desa-desa tersebut, dan biasanya, desa-desa seperti ini memiliki keterkaitan erat dengan sejarah perluasan wilayah kerajaan Cirebon di masa lampau.
2. Karangsembung
Terdapat dua desa yang menamakan dirinya sebagai Desa Karangsembung, pertama, Desa Karangsembung yang merupakan bagian dari Kecamatan Karangsembung, terletak di Kabupaten Cirebon bagian timur, serta Desa Karangsembung yang berkecamatan Arjawinangun, berlokasi di bagian utara Kabupaten Cirebon.
Tak banyak catatan yang mengupas tentang makna dari asal-usul nama kedua desa tersebut, namun beberapa pendapat mengatakan, Karangsembung memiki arti tanah atau desa yang ditumbuhi obat-obatan.
3. Panongan
Panongan, nama ini dipakai oleh sebuah desa di Kecamatan Palimanan, juga sebuah dusun yang terletak di Kecamatan Sedong. Menurut salah satu catatan di Desa Panongan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, kata Panongan berasal dari bahasa sunda no’ong yang memiliki makna intai. Hal ini, memiliki hubungan kuat dengan sejarah desa tersebut yang dijadikan sebagai tempat pengintaian Syekh Syarif Hidayatullah beserta bala tentaranya terhadap kekuatan pasukan Rajagaluh.
4. Cisaat
Dua kecamatan di Kabupaten Cirebon yang sama-sama mengadopsi nama Desa Cisaat ialah Kecamatan Waled dan Dukuhpuntang. Kedua desa ini juga memiliki kecenderungan yang sama seperti desa-desa yang memiliki kesamaan nama sebelumnya, keduanya, terletak di Kabupaten Cirebon bagian timur dan barat.
Soal sejarah, dari catatan Desa Cisaat Kecamatan Dukuhpuntang disebutkan, penamaan Desa Cisaat bermula pada sebuah peristiwa di masa lampau, yakni, hilangnya pusaka Cis milik Mbah Kuwu Sangkan yang tenggelam ke dasar sungai. Untuk berusaha mendapatkan pusakanya kembali, konon Mbah Kuwu Sangkan bersama warga menguras air sungai hingga surut, kata surut dalam bahasa sunda ialah saat, dan ci bermakna air, maka air sungai yang dikuras hingga surut tersebut kini menjadi Desa Cisaat.
5. Karangwangi
Nama Karangwangi diadopsi oleh Kecamatan Depok dan Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon sebagai salah satu nama desa masing-masing. Meskipun catatan mengenai awal mula penamaan Karangwangi sebagai nama desa masih terbatas, namun sebagian besar banyak yang mafhum, bahwa pengambilan nama ini dapat dimaknakan sebagai semangat untuk menjaga nama harum kampung yang ditinggalinya.
6. Karangsari
Di Kecamatan Weru dan Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon terdapat dua desa yang memiliki kesamaan nama, yakni Karangsari. Sebagaimana diketahui masyarakat publik, nama Desa Karangsari yang berkecamatan Weru merupakan sentra kerajinan rotan terbesar di Cirebon.
7. Karangasem
Karangasem juga merupakan nama yang dipakai oleh dua desa sekaligus. Yakni Desa Karangasem Kecamatan Karangwareng dan Desa Karangasem Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Sama seperti nasib kebanyakan desa-desa di Indonesia, kedua desa ini pun tidak memiliki catatan lengkap mengenai awal mula penamaannya.
8. Beringin
Terakhir ialah Beringin. Meskipun nama desa ini dipakai oleh dua kecamatan di Kabupaten Cirebon, yakni Kecamatan Pangenan dan Kecamatan Ciwaringin, namun dalam penulisannya memiliki sedikit perbedaan, yakni dengan membuang huruf kedua pada nama desa yang terletak di Kecamatan Ciwaringin. Meskipun begitu, baik Beringin maupun Bringin tetap memiliki satu makna, yakni sebuah nama jenis pohon besar. Hal ini dikaitkan dengan sebuah peristiwa sejarah tentang tokoh pembuka kampung yang sempat berteduh di bawah pohon beringin sebelum kemudian diabadikan menjadi nama kedua desa tersebut. (Sobih/CirebonPost)
0 komentar:
Posting Komentar