Istri Menteri Gelar Penyuluhan Bela Negara dan Bahaya Narkoba
KEDAWUNG, (CNC).- Puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) menggelar bhakti social terkait penyuluhan penyalahgunaan narkoba. Kegiatan kunjungan kerja yang bertemakan "Solidaritas Istri Kabinet Indonesia bersatu dengan penyuluhan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) serta penyuluhan bela negara,” dilaksakan di ballroom hotel Aston, kedawung, Selasa, (20/5).
Selain itu, istri-istri para petinggi Negara tersebut mengadakan kunjungan di berbagai tempat seperti di RS Pertamina Cirebon, kerajinan kerang di Tengah Tani, Sentra Batik di Trusmi, RS Ciremi dan beberapa tempat lainya. Rencanya rombongan tersebut akan berada di Cirebon selama dua hari dan rencananya bermalam di Hotel Grage Sangkan Kuningan.
Kegiatan ini dihadiri dari berbagai elemen, diantaranya Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi, Danrem 063/SGJ Kolonel Arm Benny Efendy, General Manajer PT pertamina aset 3 Fachrizal, Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema, Dandim 0620 Sumber Letkol Arm Loebis Muhamad Hasbi, BNN, tamu undangan dan ratusan peserta dari mahasiwa dan pelajar di se-Kabupaten Cirebon.
Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Ratna Joko Suyanto mengemukakan, program penyuluhan tentang bela negara dan pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi para pelajar dan mahasiswa sangat perlu dilakukan.
Tak hanya sekadar mengingatkan kembali tentang bahaya narkoba dan pentingnya nasionalisme, kegiatan tersebut juga dimaksudkan agar mampu membangun komunikasi dan konsistensi SIKIB untuk ikut berpartisipasi dan berperan aktif dalam dua hal tersebut.
Data di Indonesia menunjukkan, satu dari 24 empat anak laki-laki terlibat narkoba. Sedangkan keterlibatan anak perempuan pada narkoba lebih rendah yakni satu dari 120 anak.
"Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia dalam kondisi sangat memprihatinkan. Dampaknya luar biasa dan mampu merusak sendi kehidupan masyarakat. Lebih mengkhawatirkan lagi, persentase penyalahgunaan narkoba dari kalangan remaja, pelajar dan mahasiswa cukup besar," ujar isteri Menkopolhukam itu.
Penyalahgunaan narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) tambah Ratno, menunjukkan angka yang makin mengkhawatirkan setiap tahunnya. Dalam mengatasi persoalan nasional tersebut, dibutuhkan peran aktif pemuda Indonesia, utamanya sebagai sasaran empuk para pengedar.
"Begitu menggurita dan berbahayanya narkoba sudah diketahui semua pihak. Karena itu generasi muda jangan abai. Tapi jangan pula lebay atau berlebihan dengan mengasingkan penderita narkoba. Jika pengguna narkoba diasingkan, maka temannya hanya satu yakni narkoba itu sendiri," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi saat memaparkan sambutannya, mendukung penuh apa yang tengah diupayakan SIKIB. Karena sosialisasi pentingnya bela negara dan anti narkoba dapat menekan meningkatnya pengguna narkoba. Untuk di Kabupaten Cirebo sendiri, sedikitnya ada sekitar 835 kasus akibat narkoba dengan kematian yang cukup tinggi.
"Jika tidak dilakukan upaya pencegahan, diperkirakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia khususnya di Kabupaten Cirebon bisa menurun. Tentunya dengan melihat data, kejadian ini sungguh memprihatinkan dan kita semua tidak ingin perkiraan itu terjadi," ujarnya. (Enon/Adk/CNC)
0 komentar:
Posting Komentar