Kamis, 22 Mei 2014

Mobil Dinas Disulap Jadi Plat Hitam di Pemkab Indramayu


INDRAMAYU – Membandel. Penggantian warna plat kendaraan dinas dari merah ke hitam sudah lumrah dan dianggap hal yang wajar. Pasalnya, hingga saat ini masih kerap ditemukan mobil dinas (mobdin) menggunakannya. Misalnya saja yang terlihat di areal parkir Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu pada Selasa (20/5) siang.

Sebuah mobil jenis Toyota Avanza warna biru tampak terparkir tak beraturan. Bahkan melintang seakan menutup akses parkir kendaraan lainnya. Terpampang nomor E 500 P dengan plat berwarna hitam yang diduga peruntukkannya diganti dari warna merah. Mobdin lainnya yang terparkir tidak jauh, yakni jenis Toyota Kijang dengan plat nomor E 73 P.

Pemerhati kebijakan publik, Solehudin mengatakan, kedua mobil yang juga dilihatnya itu mengundang keprihatinan atas bukti ketidaksadaran pejabat. Sebab penggantian warna plat nomor yang menyalahi aturan sudah memberikan contoh negatif. Terlebih kedua mobdin itu berada di lingkungan Disdik. “Mengganti warna plat nomor itu kan pelanggaran, tidak mungkin orang yang diberikan mobdin itu tidak mengerti aturan. Dan kenapa masih terjadi, apalagi di dinas yang berkutat dibidang pendidikan,” ungkapnya.

Jika alasannya untuk menghindari aturan yang melarang mobdin mengisi bahan bakar bersubsidi, harus pertamax, maka dinilainya bukan dasar pemikiran yang rasional. Sehingga, para pemegang mobdin semestinya tidak melakukan tindakan-tindakan yang memicu persoalan dan mengganggu kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kalau memang tidak sanggup mengisi pertamax, ya sudah jangan pakai mobdin,” ketusnya.

Sementara itu, keluhan atas aturan pengisian bahan bakar pada mobdin selama ini datang dari operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pengguna mobdin kerap memaksa operator untuk melayani pembelian BBM bersubsidi jenis premium. Hal itu tentunya menjadi beban operator dalam melakukan pelayanan kepada konsumennya.

Menurut salah satu operator disebuah SPBU mengatakan, setiap ada kendaraan berplat merah yang hendak mengisi BBM selalu diarahkan ke lajur pertamax, tapi tidak sedikit yang tetap masuk ke lajur premium. Namun, setelah operator menyampaikan kendaraan tersebut tidak dapat dilayani, sebagian ada yang menuruti dan sebagian lagi memaksa dengan nada keras. “Malah ada yang marah-marah harus diisi premium. Saya juga takut, terus perlindungan untuk operator kan tidak ada,” tutur seorang opertaor SPBU yang namanya enggan dikorankan.

Selain adanya paksaan, operator tidak jarang pula dibingungkan adanya dugaan kendaraan yang sengaja mengganti warna plat nomor dari merah menjadi hitam. Lainnya, yakni plat nomor yang sengaja dirangkap, plat merah dilapisi plat hitam dengan nomor yang sama. “Kalau kondisinya seperti ini, operator jangan dijadikan kambing hitam dalam pelaksanaan aturannya. Sering juga bertengkar, mas,” ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 TRIO MACAN All Right Reserved