Bupati Cirebon Pimpin langsung Fooging di Kecamatan Mundu
MUNDU, (CNC).- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon melakukan fogging (pengasapan), guna memutus mata rantai penyebaran virus yang ditularkan nyamuk Aedes Aegyti. Kegiatan fogging dilaksanakan di Desa Pamengkang Kecamatan Mundu, Senin (26/5) sore. Kegiatan ini dipimpin langsung Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi.
Bersama petugas dari Dinkes, Sunjaya berbaur lansung dengan masyarakat untuk memerangi penyakit demam berdarah (DBD) yang merengut nyawa seorang balita, Anwar (4) warga RT 03/09 desa tersebut.
Meskipun harus menahan bau menyengat dan pengapnya asap obat pembasmi nyamuk, Sunjaya masih bisa tertawa setelah selesai melakukan fogging di sekitar delapan rumah warga dan sebuah kandang ayam di Griya Perumahan Pamengkang (GPP).
“Sesak sih terasa sedikit, tapi saya sudah terbiasa dengan kondisi yang lebih parah di hutan saat menjadi prajurit dulu. Alatnya juga tidak berat, karena saya terbiasa membawa senjata otomatis dengan peluru yang lebih berat sambil mengusung ransel berbobot sekitar 20 kilogram,” katanya sambil tertawa dengan mata yang berkaca-kaca karena sedikit terkena iritasi asap.
Sunjaya mengaku, dirinya merasa prihatin dan terketuk saat mendengar laporan bahwa salah seorang balita di daerah itu meninggal dunia akibat DBD. Ia pun memutuskan untuk ikut turun langsung melakukan fogging. Selain tak ingin ada lagi korban yang jatuh, Sunjaya secara implisit menegaskan bahwa dirinya dan Pemkab Cirebon tak akan tinggal diam ketika ada ancaman yang mengganggu kesehatan masyarakat.
“Saya berharap tidak ada lagi kasus DBD yang menyerang warga bahkan hingga merengut jiwa,” katanya.
Dia mengatakan, masyarakat harus bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan menutup, menguras dan menimbun barang-barang bekas yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk Aedes Aegypti penyebar virus DBD yang cukup mematikan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Triyani mengatakan, bahaya DBD saat ini memang menjadi ancaman yang serius di wilayah kerjanya. Sampai pekan ke-20 2014, 90 persen kecamatan yang ada sudah dinyatakan endemis. “Sementara jumlah kasusnya sampai saat ini sekitar 300 dengan korban meninggal dunia sembilan orang di delapan kecamatan,” ujarnya.
Selain fogging, Triyani melansir pihaknya juga telah melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penggunaan abate pada penampungan air bersih milik warga di daerah endemik. “Kami juga terus mendorong agar masyarakat membiasakan pola hidup bersih dan sehat,” ucapnya. (Eno/Wawi/CNC)
0 komentar:
Posting Komentar